Invasi Militer di Ukraina Picu Kenaikan Tingkat Radiasi Nuklir Chernobyl

26 Februari 2022, 18:42 WIB
Pembangkit Nuklir Chernobyl /Ria Novosti/RT/

IniPurworejo.com- Badan nuklir Ukraina melaporkan adanya kenaikan tingkat radiasi di lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl.

Para ahli di badan tersebut tidak memberikan keterangan tingkat radiasi secara detil, namun angka tersebut telah berubah akibat pergerakan peralatan militer berat di area tersebut.

“Radiasi mulai meningkat. Namun tidak di tahap yang kritis untuk Kiev saat ini, tetapi kami terus memonitornya,” kata Kementerian Dalam Negeri.

Chernobyl sendiri terletak sekitar 100 kilometer dari Kiev.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina jadi Invasi Terbesar Sejak Perang Dunia II

Adapun negara tetangga Ukraina, Polandia, mengatakan belum mencatat adanya peningkatan tingkat radiasi di kawasannya.

Sebelumnya, pasukan Rusia merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl pada Kamis waktu setempat.

"Tidak mungkin mengatakan pembangkit listrik nuklir Chernobyl aman setelah serangan yang tidak jelas dilakukan oleh Rusia," kata penasihat kantor presiden Ukraina Mykhailo Podolya.

"Ini merupakan salah satu ancaman paling serius di Eropa saat ini," kata dia.

Pasukan Ukraina bertempur melawan tentara Rusia di tiga sisi pada Kamis setelah Moskow menyerbu lewat darat, laut dan udara dalam serangan terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Luncurkan Serangan Penuh, Rusia Incar Infrastruktur Militer Ukraina

Tentara Rusia berkumpul di "zona terlarang" Chernobyl sebelum merangsek ke Ukraina Kamis pagi, kata seorang sumber keamanan Rusia.

Rusia ingin menguasai reaktor nuklir Chernobyl untuk memberi pesan kepada NATO agar militernya tidak ikut campur, kata sumber tersebut.

Bencana Chernobyl terjadi di Ukraina saat masih menjadi bagian dari Uni Soviet pada 1986. Awan material nuklir menyelimuti banyak wilayah di Eropa setelah kegagalan uji keamanan pada reaktor keempat pembangkit itu.

Beberapa dekade kemudian, Chernobyl menjadi lokasi wisata. Sekitar sepekan sebelum invasi Rusia, kawasan itu ditutup bagi turis.

Baca Juga: Tembakan Mortir Hancurkan Pos Penjagaan Rusia, Ukraina Bantah Lakukan Serangan

"Para pejuang kami mengorbankan nyawa sehingga tragedi 1986 tidak akan terulang," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Twitter beberapa saat sebelum pembangkit itu dikuasai Rusia.

Sementara itu, para penasihat kepresidenan mengatakan bahwa Presiden Volodymyr Zelenskiy saat ini masih berada di ibu kota Kiev.

“Skenario dasar operasi khusus Rusia telah jelas. Tujuannya adalah untuk mengambil alih Kiev dan membunuh otoritas Ukraina, Presiden Zelenskiy secara personal,” kata seorang penasikat kantor presiden Ukraina, Mykhallo Podolyak.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler