IniPurworejo.com - Kritik maupun masukan wajar disampaikan kepada klub sebagai dinamika di dunia sepak bola.
Namun kalau sudah bentuknya cacian yang dinilai keterlaluan hingga psikologis pemain bisa dianggap sebagai suatu kejahatan dunia maya.
Komisaris PSIS Semarang Junianto mengharapkan cacian yang disampaikan secara daring di dunia maya jangan sampai dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
Baca Juga: Warga Diimbau Lebih Mengaktifkan Ronda Malam, Berikut Sejumlah Manfatnya
Cacian atau lebih dikenal dengan "online abuse", belakangan ini marak di persepakbolaan Indonesia.
Menurut Junianto, cacian yang disampaikan di dunia maya tersebut selama ini dibiarkan terjadi berulang-ulang dan dianggap sebagai sesuatu yang wajar.
"Online abuse jangan sampai diwajarkan, apalagi kalau sampai terus menerus menyerang personal pemain atau siapa pun itu," katanya dalam siaran pers di Semarang, Kamis, 20 Januari 2022.
Termasuk, lanjut dia, ketika PSIS mendapat kritikan atau "nyiyiran" yang dianggap sebagai rasa cinta pendukung tim kebanggaan Ibu Kota Jawa Tengah ini.
"Tetapi kalau dilakukan berulang-ulang dan keterlaluan, itu saya tidak setuju," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta warganet untuk dapat mengontrol komentar atau kritikan yang disampaikan melalui dunia maya.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja, Good News From Indonesia Buka Kesempatan Magang untuk Mahasiswa
Ia menambahkan cacian melalui dunia maya tersebut tidak hanya terjadi di dunia sepak bola, namun juga cabang olahraga lainnya.***