INIPURWOREJO.COM - Di kelas 9, siswa mulai mempelajari bahasa ini dengan lebih mendalam. Dalam uraian ini akan diberikan kunci jawaban Bahasa Jawa kelas 9 halaman 18 gladhen.
Salah satu halaman yang sering menjadi fokus pembelajaran adalah halaman 18 dalam buku pelajaran Bahasa Jawa kelas 9, yang berisi berbagai latihan dan materi pembelajaran.
Di halaman ini, terdapat gladhen atau kunci jawaban yang menjadi panduan bagi siswa dalam memahami materi yang telah dipelajari.
Gladhen tersebut tidak hanya memberikan jawaban, tetapi juga menjelaskan konsep-konsep yang mendasarinya, membantu siswa memahami dengan lebih baik.
Dengan memahami gladhen halaman 18 ini, siswa dapat menguasai materi dengan lebih baik dan meningkatkan kemampuan berbahasa Jawa mereka.
Dengan demikian, gladhen halaman 18 menjadi salah satu sumber belajar yang penting dalam proses pembelajaran Bahasa Jawa kelas 9.
Soal
Gladhen:
a. Ukara ing ngisor iki tulisen nganggo aksara Jawa!
1) Omahe ana Surabaya, gang 15 nomer 23.
2) Simbah mantu tanggal 28 April 2015.
3) Modhale mung 750 yuta.
4) Andrian lulus kuliah tanggal 23 september 2005.
5) Proklamasi katindakake tanggal 17 Agustus 1945.
6) Sepatuku regane 150.000 rupiyah.
Jawaban
1) Omahe ana Surabaya, gang 15 nomer 23.
Jawaban:
꧋ꦎꦩꦲꦺꦄꦤꦱꦸꦫꦧꦪ꧈ꦒꦁ꧇꧑꧕꧇ꦤꦺꦴꦩꦺꦂ꧇꧒꧓꧇꧉
2) Simbah mantu tanggal 28 April 2015.
Jawaban:
꧋ꦱꦶꦩ꧀ꦧꦃꦩꦤ꧀ꦠꦸꦠꦁꦒꦭ꧀꧇꧒꧘꧇ꦄꦥꦿꦶꦭ꧀꧇꧒꧐꧑꧕꧇꧉
3) Modhale mung 750 yuta.
Jawaban:
ꦩꦺꦴꦣꦭꦺꦩꦸꦁ꧇꧗꧕꧐꧇ꦪꦸꦠ꧉
Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Jawa Kelas 9 Halaman 9 Mengenai Ukara Tanggap lan Ukara Tanduk
4) Andrian lulus kuliah tanggal 23 september 2005.
Jawaban:
꧋ꦄꦤ꧀ꦝꦿꦶꦪꦤ꧀ꦭꦸꦭꦸꦱ꧀ꦏꦸꦭꦶꦪꦃꦠꦁꦒꦭ꧀꧇꧒꧓꧇ꦱꦺꦥ꧀ꦠꦺꦩ꧀ꦧꦼꦂ꧇꧒꧐꧐꧕꧇꧉
5) Proklamasi katindakake tanggal 17 Agustus 1945.
Jawaban:
꧋ꦥꦿꦺꦴꦏ꧀ꦭꦩꦱꦶꦏꦠꦶꦤ꧀ꦝꦏꦏꦺꦠꦁꦒꦭ꧀꧇꧑꧗꧇ꦄꦒꦸꦱ꧀ꦠꦸꦱ꧀꧇꧑꧙꧔꧕꧇꧉
6) Sepatuku regane 150.000 rupiyah.
Jawaban:
ꦱꦼꦥꦠꦸꦏꦸꦉꦒꦤꦺ꧇꧑꧕꧐꧇꧉꧇꧐꧐꧐꧇ꦫꦸꦥꦶꦪꦃ꧉
Dengan memanfaatkan gladhen halaman 18 sebagai panduan, siswa kelas 9 dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang Bahasa Jawa.
Proses pembelajaran yang terstruktur dengan baik melalui gladhen ini membantu siswa memperkuat kemampuan berbahasa mereka dan meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya Jawa.
Dengan demikian, mereka tidak hanya belajar tentang bahasa, tetapi juga memahami nilai-nilai tradisional yang terkandung di dalamnya.
Kesempatan ini juga menjadi fondasi bagi mereka untuk menjelajahi lebih lanjut aspek-aspek budaya Jawa yang menarik, sehingga memperkaya pengalaman dan identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Jawa yang berbudaya.***