Restitusi Disiplin Diri Adalah Metode Untuk Penyusunan Kembali Model Disiplin Di Sekolah, Yang Mengajak Murid

27 Juni 2024, 13:35 WIB
restitusi disiplin diri adalah metode untuk penyusunan kembali model disiplin di sekolah, yang mengajak murid untuk melakukan hal-hal berikut, kecuali /Pexels.com / Yan Krukau/

INIPURWOREJO.COM - Restitusi disiplin diri adalah metode untuk penyusunan kembali model disiplin di sekolah, yang mengajak murid untuk melakukan hal-hal berikut, kecuali?

Soal seperti diatas akan ada pada Post Test Modul 2 Restitusi Topik 10 Disiplin Positif. Topik 10 dari Modul 2 tentang Restitusi dalam program pelatihan guru menekankan pada pendekatan disiplin positif.

Pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih suportif dan empatik, sehingga siswa dapat berkembang dengan optimal.

Melalui post test ini, peserta diharapkan dapat menunjukkan pemahaman mendalam tentang cara menerapkan strategi disiplin positif di kelas.

Baca Juga: Bagaimana Pelaksanaan Layanan Dasar di Sekolah Ibu/Bapak? Kunci Jawaban Cerita Reflektif Modul 2

Evaluasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengelolaan kelas hingga teknik pemulihan hubungan setelah terjadi pelanggaran.

Dengan demikian, guru akan mampu membangun hubungan yang lebih kuat dengan siswa, mendorong perilaku positif, dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.

Soal

Restitusi disiplin diri adalah metode untuk penyusunan kembali model disiplin di sekolah, yang mengajak murid untuk melakukan hal-hal berikut, kecuali ...

A. Mengidentifikasi kembali tindakannya.

B. Menemukan pemecahan masalah yang bisa dilakukan.

C. Menganalisis dan memikirkan langkah yang tepat dalam pemecahan masalahnya.

D. Menemukan masalah yang timbul untuk mengetahui penyebabnya, dan siapa yang bersalah.

Jawaban

D. Menemukan masalah yang timbul untuk mengetahui penyebabnya, dan siapa yang bersalah.

Penjelasan

Pentingnya peran aktif murid dalam memahami dan mengoreksi perilaku mereka sendiri. Dalam konteks ini, murid diajak untuk mengidentifikasi kembali tindakan yang telah dilakukan (opsi A), menemukan solusi untuk masalah yang dihadapi (opsi B), serta menganalisis dan memikirkan langkah-langkah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut (opsi C).

Pendekatan ini berfokus pada pemberdayaan murid untuk mengambil tanggung jawab atas perilaku mereka dan belajar dari kesalahan mereka dengan cara yang konstruktif.

Murid dilibatkan dalam proses refleksi diri dan pencarian solusi yang dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang lebih baik.

Baca Juga: Menurut Ki Hadjar Dewantara, Merupakan Cara Menyampaikan Ilmu Atau Manfaat Bagi Hidup Anak-Anak

Hal ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif dan mendukung perkembangan pribadi murid.

Namun, poin D, yaitu "Menemukan masalah yang timbul untuk mengetahui penyebabnya, dan siapa yang bersalah," tidak sesuai dengan prinsip-prinsip restitusi disiplin diri.

Metode ini tidak berfokus pada mencari kesalahan atau menyalahkan individu, melainkan pada proses pemahaman diri dan perbaikan perilaku.

Menemukan siapa yang bersalah justru dapat mengalihkan fokus dari pembelajaran dan pemecahan masalah menuju penghukuman, yang bertentangan dengan tujuan utama dari restitusi disiplin diri. Oleh karena itu, opsi D adalah pengecualian dalam metode ini.***

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: beragam sumber

Tags

Terkini

Terpopuler