INIPURWOREJO.COM - Apa strategi pembelajaran yang ingin segera ibu/bapak coba praktikan di kelas untuk menguatkan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia?
Diatas merupakan salah satu contoh soal Cerita Reflektif pada Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk guru.
Dalam menjalankan tugasnya di Platform Merdeka Mengajar (PMM), para guru dihadapkan pada berbagai tantangan dalam mengerjakan Cerita Reflektif.
Tantangan utama yang harus dihadapi adalah mengeksplorasi dan merefleksikan pengalaman mengajar secara mendalam.
Cerita Reflektif membutuhkan kemampuan untuk menyampaikan pembelajaran yang terjadi, hambatan yang dihadapi, serta strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
Guru perlu menggali inti dari setiap pengalaman mengajar untuk memperkaya refleksi mereka. Selain itu, mereka juga harus mampu mengartikulasikan pembelajaran yang diperoleh dari setiap pengalaman, memberikan inspirasi bagi rekan-rekan sesama pendidik di PMM.
Soal
Apa strategi pembelajaran yang ingin segera ibu/bapak coba praktikan di kelas untuk menguatkan dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia?
Contoh Jawaban
Untuk memperkuat Dimensi Beriman, Ketaatan kepada Tuhan YME, dan Memiliki Akhlak Mulia, saya akan mengajak siswa untuk memulai dan mengakhiri setiap sesi pembelajaran dengan doa sesuai dengan keyakinan dan agama mereka.
Selain itu, penting untuk mengevaluasi sejauh mana ketaatan mereka dalam beribadah melalui sikap dan perilaku yang mereka tunjukkan di dalam kelas.
Penjelasan
Untuk menguatkan Dimensi Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia, sebuah strategi pembelajaran yang dapat diterapkan adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam setiap aspek pembelajaran.
Hal ini dapat dimulai dengan memperkenalkan doa sebagai ritual awal dan akhir setiap pertemuan, yang sesuai dengan keyakinan dan agama masing-masing siswa.
Selain itu, penting untuk membangun kesadaran akan nilai-nilai agama melalui pembahasan konten akademik yang relevan dengan aspek moral dan etika yang diajarkan dalam agama mereka.
Selain dari itu, evaluasi terhadap penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari juga perlu diperhatikan.
Guru dapat mengamati dan mengevaluasi sikap dan perilaku siswa di dalam kelas serta interaksi mereka dengan sesama dalam konteks kepatuhan terhadap ajaran agama yang mereka anut.
Dengan demikian, pembelajaran tidak hanya menjadi sarana untuk memperoleh pengetahuan akademik, tetapi juga untuk membentuk karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai spiritual dan moral yang kuat.
Strategi ini tidak hanya mendukung pengembangan akademik siswa, tetapi juga membantu mereka dalam membangun fondasi moral yang kokoh untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan.***