Pada Saat Ada Murid Melakukan Kesalahan, Guru Perlu Menormalkan Kesalahan Dan Kegagalan Tersebut, Agar Murid

28 Juni 2024, 13:20 WIB
Pada saat ada murid melakukan kesalahan, guru perlu menormalkan kesalahan dan kegagalan tersebut, agar murid /Pexels.com / Pavel Danilyuk/

INIPURWOREJO.COM - Pada saat ada murid melakukan kesalahan, guru perlu menormalkan kesalahan dan kegagalan tersebut, agar murid?

Diatas adalah sebuah soal yang akan bisa dijumpai dalam rangkaian Post Test Modul 2 Restitusi Topik 10 Disiplin Positif.

Pendidikan selalu mencari cara untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran. Modul 2 Restitusi Topik 10, yang fokus pada Disiplin Positif, menandai langkah maju dalam pengembangan metode pengajaran yang berfokus pada penguatan positif dan pembinaan karakter.

Baca Juga: Tentukanlah Bentuk Fungsi, Kategori, dan Peran Sintaktis Pada Kalimat-Kalimat Tersebut

Bagi para guru, ini bukan sekadar ujian, tetapi peluang untuk memperdalam pemahaman dan keterampilan mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung.

Dengan memanfaatkan prinsip-prinsip Disiplin Positif, guru dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan siswa, meningkatkan motivasi belajar, dan menciptakan atmosfer kelas yang harmonis dan produktif. Inilah esensi dari Post Test Modul 2 Restitusi Topik 10 Disiplin Positif bagi para pendidik masa depan.

Soal

Pada saat ada murid melakukan kesalahan, guru perlu menormalkan kesalahan dan kegagalan tersebut, agar murid …. 

A. Merasa bersalah dan menyesal.

B. Tidak mengulangi kesalahan yang dibuat.

C. Berpikir bahwa gurunya memahami.situasinya.

D. Bisa mengakses bagian otak untuk berpikir rasional.

Jawaban

D. Bisa mengakses bagian otak untuk berpikir rasional.

Penjelasan

Ketika seorang murid melakukan kesalahan, penting bagi seorang guru untuk menangani situasi tersebut dengan bijaksana. Salah satu pendekatan yang efektif adalah dengan menormalkan kesalahan dan kegagalan tersebut.

Ini dapat dilakukan dengan menekankan bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar dan perkembangan. Dengan menormalkan kesalahan, guru membantu murid untuk merasa lebih nyaman dan terbuka terhadap proses pembelajaran, tanpa harus merasa terlalu bersalah atau menyesal atas kesalahan yang telah dilakukan.

Selain itu, dengan menangani kesalahan secara positif, guru membantu murid untuk mengambil hikmah dari pengalaman tersebut dan menghindari pengulangan kesalahan di masa depan.

Baca Juga: Tentukanlah Bentuk Fungsi, Kategori, dan Peran Sintaktis Pada Kalimat-Kalimat Tersebut

Hal ini penting dalam membangun kesadaran diri dan tanggung jawab terhadap tindakan mereka. Ketika murid merasa bahwa kesalahan yang mereka lakukan adalah hal yang wajar, mereka lebih cenderung untuk mempertimbangkan tindakan mereka secara lebih hati-hati dan rasional di masa mendatang.

Selanjutnya, pendekatan ini juga membantu dalam membangun hubungan yang baik antara guru dan murid. Dengan menunjukkan pemahaman dan dukungan terhadap murid, guru membantu murid untuk merasa bahwa mereka didengar dan dipahami dalam setiap situasi yang mereka hadapi.

Hal ini dapat meningkatkan motivasi murid untuk terus belajar dan berpartisipasi aktif dalam proses pendidikan.

Dengan demikian, menormalkan kesalahan dan kegagalan bukan hanya tentang mengakses bagian otak untuk berpikir rasional, tetapi juga tentang membentuk sikap dan pendekatan yang positif terhadap pembelajaran dan perkembangan pribadi murid.***

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: beragam sumber

Tags

Terkini

Terpopuler