Jalan Rusak Selama 6 Tahun Sebabkan Banyak Anak Putus Sekolah di Donorojo Kebumen

- 18 Desember 2021, 14:19 WIB
Sejumlah siswa melintas di jalan penghubung Desa Kenteng dan Desa Donorojo Kecamatan Sempor, Kebumen Jawa Tengah
Sejumlah siswa melintas di jalan penghubung Desa Kenteng dan Desa Donorojo Kecamatan Sempor, Kebumen Jawa Tengah /IniPurworejo/Hans Wb/

IniPurworejo.com - Akses jalan rusak menyebabkan banyak anak putus sekolah di Desa Kenteng dan Desa Donorojo Kecamatan Sempor, Kebumen Jawa Tengah. Para siswa di kedua desa tersebut terpaksa berjalan kaki hingga 2 jam untuk sampai di sekolah mereka.

Jalan ini merupakan akses satu satunya penghubung kedua desa yang digunakan masyarakat setempat. Terlebih saat musim penghujan, jalan ini sangat licin dan sulit sekali di lalui kendaraan apapun. Tak ada pilihan lain, masyarakat pun terpaksa berjalan kaki meskipun jaraknya yang dtempuh cukup jauh.

Kondisi jalan tersebut cukup membuat khawatir para orang tua siswa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan penyadap getah pinus dengan penghasilan yang tidak menentu. Sehingga, meskipun ada transportasi ojek motor untuk mengantar anaknya ke sekolah, namun mereka tak mampu, karena mereka harus merogoh kocek Rp50 ribu untuk pulang pergi.

Suharti, salah seorang siswi kelas 6 SD N 1 Kenteng saat ditemui Sabtu 18 Desember 2021 mengungkapkan, karena kondisi jalan rusak, dirinya bersama dengan teman-temannya harus berangkat dari rumah sekitar pukul 05.30 pagi agar tidak terlambat sampai sekolah.

Jalan yang dilalui cukup terjal dan berliku. Bahkan ketika musim hujan tiba, terkadang ia tidak bisa berangkat sekolah karena jalan tersebut licin dan berbahaya.

”Berangkat jam setengah enam sampainya setengah delapan, kadang sering telat karena hujan pelan pelan,  Kalau naik ojek 50 ribu bolak balik sampai sekolah. Tetap semangat sih untuk cita cita jadi dokter,” ungkap Suharti.

Sukardi, salah seorang guru SDN 4 Donorojo mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan rusak yang berada di desanya. Terlebih, sebagian anak didiknya harus melewati jalan tersebut setiap akan berangkat ke sekolah.

Mirisnya lagi, tak sedikit dari anak anak didiknya yang terpaksa harus memilih putus sekolah lantaran sulitnya akses jalan yang telah bertahun-tahun tanpa ada perbaikan. Dirinya berharap kepada pemerintah agar memperhatikan nasib anak didiknya dengan memperbaiki insfrastruktur jalan tersebut.

”Memang sangat sulit sekali, keinginan untuk melanjutkan memang ada tetapi karena kultur jalan yang seperti ini anak anak agak males, dan kami mohon segera diperhatikan untuk jalan ini sehingga anak sekolah bisa melanjutkan dan juga untuk roda perekonomian diatas juga cepet berkembang. Jadi kalau mau ke Gombong cepet,” jelasnya.

Halaman:

Editor: Hans Wb


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x