Kemendikbudristek Dorong Satuan Pendidikan Vokasi Perbanyak Kolaborasi dengan Dunia Industri

- 18 Desember 2021, 16:41 WIB
Kemendikbudristek Dorong Satuan Pendidikan Vokasi Perbanyak Kolaborasi dengan Dunia Industri.
Kemendikbudristek Dorong Satuan Pendidikan Vokasi Perbanyak Kolaborasi dengan Dunia Industri. /Kemendikbudristek

IniPurworejo.com - Satuan pendidikan vokasi didorong berlomba-lomba untuk semakin memperbanyak praktik baik kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Hal ini dikatakan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Wikan Sakarinto, pada acara Pengiriman Produk Perdana CNC Bubut Leanturn di Surakarta, Jumat, 17 Desember 2021.

“Kami ingin sekolah-sekolah yang lain dapat mencontoh praktik baik ini sehingga akan tercipta produk-produk lain yang bermanfaat melalui proses pembelajaran pembelajaran berbasis industri (teaching factory) dan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning yang disingkat PjBL) di satuan pendidikan vokasi,” Wikan, dikutip IniPurworejo.com dikutip dari kemdikbud.go.id, Sabtu, 18 Desember 2021.

Baca Juga: Lezatnya Soto Bebek Bu Heri Wedi Klaten, Kuliner Warisan Leluhur Sejak 1987

Kolaborasi dengan mitra dunia usaha dan dunia industri terbukti membawa manfaat bagi kualitas lulusan.

Tak hanya terlihat dari sisi produktivitas peserta didik, namun juga berdampak pada penguatan karakter yakni nilai budaya kerja yang positif. Sebagaimana yang dirasakan SMK St Mikael, Surakarta.

Melalui kerja sama dengan Politeknik ATMI Solo dan PT ATMI Solo dalam menciptakan Mesin Bubut CNC Leanturn, peserta didik turut merasakan atmosfer positif dunia kerja yang berpengaruh terhadap penguatan karakter mereka.

Baca Juga: Keren, Anak-anak di Kebumen Dilatih Cara Menanam Padi di Wisata Edukasi Desa Temanggal

“Proses pembuatan CNC Leanturn tanpa disadari telah menanamkan budaya industri yang demikian kaya dengan nilai-nilai yang baru bagi siswa dan bahkan bagi para guru pendamping. Nilai-nilai ini sungguh mereka perlukan sehingga semakin siap terjun ke dunia industri kelak,” ungkap Kepala SMK St Mikael, Maryata di Surakarta.

Lebih lanjut ia menjelaskan, dampak konkret budaya industri menyangkut beberapa hal seperti budaya 5-R (ringkas, resik, rapi, rawat, dan rajin), K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Kaizen, perkembangan yang berkelanjutan (Continuous Improvement), dan lainnya.

Halaman:

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: Kemdikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x