Menurut Ibu Dan Bapak Guru, Pembelajaran Yang Membosankan Itu Yang Seperti Apa?

- 27 Juni 2024, 10:49 WIB
menurut ibu dan bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa?
menurut ibu dan bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa? /Pexels.com / ICSA/

INIPURWOREJO.COM - Menurut ibu dan bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa? Disini akan diberikan referensi jawabannya. Ingat bahwa jawaban yang disini sifatnya hanya sebagi contoh.

Jadi Anda tidak harus memberikan jawaban yang sama persis dengan yang ada di dalam artikel ini.

Adapun soal seperti itu nantinya akan dujumpai padaPost Test Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 2. 

Post Test Latihan Pemahaman dan Cerita Reflektif Modul 2 merupakan tahapan penting dalam proses pembelajaran yang menuntut refleksi mendalam dari peserta.

Melalui evaluasi ini, peserta dapat mengukur pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari sekaligus menginternalisasi pengalaman pribadi dalam bentuk cerita reflektif.

Baca Juga: Sekolah Merdeka Memiliki Banyak Guru dan Murid, Pada Bulan Juli Ini Mereka Sedang Mengadakan Kegiatan

Modul 2 memberikan kesempatan bagi peserta untuk tidak hanya menilai pengetahuan baru mereka tetapi juga merenungkan bagaimana pengetahuan tersebut dapat diaplikasikan dalam konteks kehidupan nyata.

Dengan demikian, post test ini bukan sekadar ujian, melainkan sebuah sarana untuk memperdalam pemahaman dan mengeksplorasi makna yang lebih dalam dari pembelajaran yang telah dilalui.

Soal

Menurut ibu dan bapak guru, pembelajaran yang membosankan itu yang seperti apa?

Contoh Jawaban

Menurut pengalaman dari saya sebagai guru, pembelajaran yang membosankan seringkali ditandai oleh beberapa hal, seperti:

1. Tidak Interaktif

Ketika pelajaran hanya berlangsung dalam satu arah, tanpa banyak kesempatan untuk siswa berpartisipasi atau berdiskusi.

2. Tidak Relevan

Materi yang diajarkan tidak terhubung dengan kehidupan sehari-hari atau kepentingan siswa, membuat mereka sulit untuk terlibat.

3. Monoton

Gaya pengajaran yang monoton dan tidak bervariasi dapat membuat siswa kehilangan minat karena kurangnya stimulasi visual, auditori, atau kinestetik.

4. Tidak Ada Tantangan

Materi yang terlalu mudah atau terlalu sulit tanpa penyesuaian dapat membuat siswa merasa bosan atau frustrasi.

5. Kurangnya Kreativitas

Ketika guru hanya mengandalkan metode pengajaran yang kaku dan tidak memungkinkan untuk bereksperimen atau berkreasi dalam pembelajaran.

Mengatasi ketidaknyamanan ini penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memotivasi dan membangkitkan minat siswa.

Penjelasan

Menurut pandangan dari para guru, pembelajaran yang membosankan sering kali dapat teridentifikasi dari beberapa ciri khas yang muncul di dalam kelas. Salah satunya adalah ketika interaksi antara guru dan siswa menjadi kurang dinamis dan tidak interaktif.

Hal ini bisa terjadi jika pembelajaran hanya berlangsung satu arah, di mana guru menguasai sebagian besar waktu dengan sedikit ruang untuk siswa berpartisipasi, berdiskusi, atau mengemukakan pendapat.

Dalam konteks ini, siswa mungkin merasa terpinggirkan dari proses belajar karena kurangnya kesempatan untuk aktif terlibat.

Selain itu, pembelajaran yang membosankan juga seringkali ditandai dengan ketidakrelevanannya terhadap kehidupan sehari-hari siswa.

Materi yang diajarkan mungkin terasa jauh dari kepentingan atau pengalaman pribadi mereka, sehingga sulit untuk membangkitkan minat atau motivasi intrinsik dalam belajar.

Kurangnya relevansi ini dapat menyebabkan siswa merasa bosan atau kehilangan minat dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya, kebosanan dalam pembelajaran juga bisa muncul dari gaya pengajaran yang monoton dan kurang variasi.

Misalnya, penggunaan metode pengajaran yang hanya mengandalkan paparan lisan tanpa diselingi dengan teknik-teknik lain seperti diskusi kelompok, proyek kolaboratif, atau media pembelajaran visual.

Baca Juga: Memahami Alasan Atau Kebutuhan di Balik Perilaku Seseorang Merupakan Langkah Penting dalam Berpindah Dari

Kekurangan variasi seperti ini dapat mengakibatkan kejenuhan pada siswa karena kurangnya rangsangan atau stimulus yang membangkitkan berbagai jenis pembelajaran.

Di samping itu, pembelajaran yang membosankan seringkali terjadi ketika tingkat tantangan dalam materi pembelajaran tidak sesuai dengan kemampuan siswa.

Materi yang terlalu mudah bisa membuat siswa merasa terlalu di bawah kapasitasnya, sedangkan materi yang terlalu sulit bisa mengakibatkan rasa frustrasi dan kehilangan minat.

Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami tingkat kebutuhan dan kemampuan siswa mereka serta menyesuaikan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan individual siswa.

Terakhir, kurangnya kreativitas dalam metode pengajaran juga dapat berkontribusi terhadap kebosanan dalam pembelajaran.

Ketika guru hanya mengandalkan pada cara-cara pengajaran yang kaku dan terstruktur tanpa memberikan ruang untuk eksperimen atau inovasi dalam proses belajar-mengajar, hal ini bisa membuat siswa kehilangan minat karena kurangnya variasi atau kejutan dalam pengalaman pembelajaran mereka.

Dengan mengidentifikasi dan memahami berbagai faktor yang dapat menyebabkan pembelajaran menjadi membosankan, guru dapat lebih efektif dalam merancang pengalaman belajar yang menarik, relevan, dan menginspirasi bagi setiap siswa mereka.***

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah