Konflik Dalam Organisasi Dapat Bersumber Dari Struktur Organisasi

- 27 Juni 2024, 11:20 WIB
Konflik Dalam Organisasi Dapat Bersumber Dari Struktur Organisasi
Konflik Dalam Organisasi Dapat Bersumber Dari Struktur Organisasi /Pexels.com / @George Pak/

INIPURWOREJO.COM - Universitas Terbuka (UT) menawarkan mata pelajaran teori organisasi sebagai bagian penting dalam kurikulumnya.

Mata pelajaran ini menggali konsep-konsep fundamental tentang bagaimana organisasi beroperasi, beradaptasi, dan berkembang dalam konteks global saat ini.

Melalui pemahaman ini, mahasiswa dapat mengembangkan wawasan mendalam tentang struktur organisasi, dinamika internal, serta strategi-strategi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.

Baca Juga: Pak Budi Adalah Guru Pada Jenjang Sekolah Dasar yang Hendak Mengajar Mata Pelajaran Matematika

Teori organisasi membahas berbagai pendekatan dan model dalam menganalisis perilaku organisasi, mulai dari teori klasik hingga pendekatan kontemporer yang menekankan pada inovasi dan adaptasi.

Mahasiswa UT tidak hanya diajarkan teori-teori yang ada, tetapi juga diajak untuk menerapkannya dalam konteks nyata, memungkinkan mereka untuk menghubungkan teori dengan praktik di lapangan.

Baca Juga: Pak Budi Adalah Guru Pada Jenjang Sekolah Dasar yang Hendak Mengajar Mata Pelajaran Matematika

Dengan demikian, mata pelajaran ini tidak hanya relevan bagi mereka yang ingin memahami dasar-dasar organisasi, tetapi juga bagi mereka yang berkecimpung dalam manajemen, bisnis, atau bidang lain yang membutuhkan pemahaman mendalam tentang bagaimana organisasi beroperasi dan beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis.

Soal

Konflik dalam organisasi dapat bersumber dari struktur organisasi. Ada 3 (tiga) cara yang dapat digunakan untuk mengatasi konflik jenis ini. Jelaskan!

Jawaban dan Penjelasan

1. Re-Strukturisasi Organisasi

Dalam beberapa kasus, konflik dapat diatasi dengan melakukan perubahan pada struktur organisasi.

Ini bisa berupa penggabungan atau pemisahan unit, perubahan tanggung jawab, atau pembentukan tim lintas-fungsi untuk meningkatkan koordinasi.

2. Komunikasi dan Keterlibatan

Meningkatkan komunikasi dan keterlibatan antara berbagai unit atau tingkatan dalam organisasi dapat membantu mengatasi konflik. Ini dapat dilakukan melalui pertemuan reguler, forum diskusi, atau penggunaan teknologi untuk memfasilitasi komunikasi.

3. Penyusunan Kembali Tugas dan Tanggung Jawab

Mengkaji kembali tugas dan tanggung jawab setiap unit atau individu dalam organisasi dapat membantu mengurangi tumpang tindih atau ketidakjelasan yang sering menjadi sumber konflik.

Dengan menyusun kembali tugas dan tanggung jawab, dapat diciptakan struktur yang lebih efisien dan jelas.

Baca Juga: Fase Pertama Pada Model Siklus Proses Regulasi Diri Oleh Zimmerman Adalah? Kunci Jawaban Modul 2

Dengan demikian, mempelajari teori organisasi di Universitas Terbuka bukan hanya sekadar akuisisi pengetahuan teoritis, tetapi juga merupakan langkah menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas dan dinamika organisasi modern.

Mahasiswa yang menguasai konsep-konsep ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam berbagai konteks profesional.

Dengan dukungan kurikulum yang komprehensif dan pendekatan pembelajaran yang terintegrasi, Universitas Terbuka terus mendorong mahasiswanya untuk mengembangkan keterampilan analitis dan kecerdasan kontekstual yang esensial untuk mencapai keberhasilan di dunia kerja yang terus berubah.***

Editor: Nanik tri rahayu

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah