Network
INIPURWOREJO.COM - Jelaskan salah satu sumber atau penyebab terjadinya Risiko operasional pada kasus Bank Century! Ini adalah salah satu contoh soal yang muncul dalam THE.
Sebagai bagian dari ujian berbasis Take Home Exam dari mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank semester 2, penting untuk memahami bahwa kunci jawaban bukan hanya sekadar rangkaian jawaban yang benar, tetapi juga refleksi dari pemahaman mendalam terhadap materi yang dipelajari.
Ujian ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali secara lebih mendalam konsep-konsep yang diajarkan, serta menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks nyata.
Baca Juga: Jelaskan Upaya Pencegahan Bank Pada Kemungkinan Pembiayaan yang Bermasalah Paska Pandemi
Kunci jawaban tidak hanya mencakup poin-poin kritis dari bahan kuliah, tetapi juga kemampuan untuk menerapkannya dalam analisis kasus, pemecahan masalah, dan pemikiran kritis terhadap berbagai situasi yang dihadapi oleh lembaga keuangan.
Dengan pendekatan ujian ini, mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir analitis dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap dinamika yang mempengaruhi sektor keuangan.
Melalui ujian berbasis Take Home Exam ini, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menunjukkan pemahaman mereka secara komprehensif, dengan memberikan argumen yang didukung data, serta menunjukkan kemampuan untuk menghubungkan teori dengan praktik di lapangan.
Ini juga memungkinkan dosen untuk mengevaluasi kemampuan analitis dan sintesis mahasiswa secara lebih terperinci.
Dengan demikian, kunci jawaban dari ujian ini tidak hanya menyoroti pengetahuan mendasar, tetapi juga kemampuan mahasiswa untuk mengaplikasikan dan mengevaluasi konsep-konsep dalam konteks yang lebih luas dari bidang studi ini.
Soal
Jelaskan salah satu sumber atau penyebab terjadinya Risiko operasional pada kasus Bank Century!
Jawaban
Risiko operasional pada Bank Century bisa terjadi karena beberapa faktor atau sumber, salah satunya adalah kegagalan dalam pengelolaan risiko dan kontrol internal.
Contohnya, pada kasus Bank Century, terdapat kesalahan dalam pengelolaan risiko kredit, di mana bank memberikan pinjaman besar-besaran tanpa penilaian risiko yang memadai terhadap pihak-pihak tertentu.
Hal ini mengakibatkan terjadinya kredit bermasalah yang besar, yang pada akhirnya mempengaruhi likuiditas dan kestabilan bank secara keseluruhan.
Pada sisi operasional, terdapat juga kelemahan dalam pengelolaan dan pemantauan risiko operasional yang dapat menyebabkan ketidakmampuan bank dalam mengelola transaksi sehari-hari dengan efisien dan aman.
Misalnya, kurangnya prosedur yang jelas dalam melakukan pengecekan terhadap transaksi atau aktivitas yang tidak terkontrol dengan baik dapat meningkatkan risiko operasional yang signifikan.Dalam kasus Bank Century, kelemahan seperti ini dapat berkontribusi pada terjadinya kegagalan sistem operasional yang mempengaruhi kinerja bank secara keseluruhan.
Penjelasan
Risiko operasional pada Bank Century terjadi karena adanya kegagalan dalam pengelolaan risiko dan kontrol internal. Ini dapat diilustrasikan dengan beberapa faktor konkret:
1. Kegagalan dalam Pengelolaan Risiko Kredit
Bank Century pada waktu itu memberikan sejumlah besar pinjaman tanpa melakukan penilaian risiko yang memadai terhadap pihak-pihak peminjam.
Hal ini menciptakan risiko besar terkait dengan kemampuan peminjam untuk membayar kembali pinjaman, yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan kredit bermasalah dan mempengaruhi kesehatan keuangan bank secara signifikan.
2. Ketidakmampuan dalam Pengelolaan Risiko Operasional
Bank Century juga menghadapi tantangan dalam mengelola risiko operasionalnya. Ini termasuk kurangnya prosedur yang ketat dalam melakukan pengecekan terhadap transaksi harian dan aktivitas operasional lainnya.
Kegagalan dalam mengontrol transaksi ini dapat mengakibatkan kesalahan atau kecurangan, yang pada gilirannya mempengaruhi efisiensi dan keamanan operasional bank.
3. Ketidakmampuan dalam Mengelola Likuiditas
Selain itu, risiko operasional di Bank Century juga mungkin muncul dari ketidakmampuan dalam mengelola likuiditas dengan baik.
Misalnya, keputusan yang buruk dalam mengelola kas atau dalam mengevaluasi kebutuhan likuiditas dapat menyebabkan kesulitan finansial yang signifikan, yang berdampak pada kelangsungan operasional bank.
Dengan demikian, risiko operasional pada Bank Century tidak hanya dipengaruhi oleh kegagalan dalam pengelolaan risiko kredit, tetapi juga oleh kelemahan dalam pengelolaan risiko operasional dan likuiditas.
Faktor-faktor ini bersama-sama menyebabkan krisis yang serius bagi bank dan berkontribusi pada kejatuhan serta intervensi pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga: Perbedaan Yang Tepat Antara Hukuman Dan Konsekuensi Dibawah Ini Yang Tepat Adalah
Dengan demikian, ujian berbasis Take Home Exam dari mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank memberikan platform yang penting bagi mahasiswa untuk menunjukkan pemahaman mendalam mereka dan kemampuan analitis dalam menerapkan teori ke dalam praktek.
Melalui kunci jawaban yang mereka susun, mahasiswa dapat menggambarkan kompetensi mereka dalam menganalisis tantangan nyata yang dihadapi oleh lembaga keuangan modern.
Evaluasi ini tidak hanya mengukur pengetahuan akademis, tetapi juga kesiapan mahasiswa untuk berkontribusi dalam menghadapi kompleksitas yang ada dalam dunia keuangan global saat ini, serta menjadi bagian dari solusi untuk masa depan sektor keuangan yang berkelanjutan dan inovatif.***
