Apa Yang Anda Percaya Tentang Murid Dan Pembelajaran Di Kelas Sebelum Anda Mempelajari Modul 1.1

- 29 Juni 2024, 08:48 WIB
apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari modul 1.1
apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari modul 1.1 /Pexels.com / Adnan Yahya Abdo Alward/

INIPURWOREJO.COM - Apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari modul 1.1?

Contoh jawaban untuk pertanyaan tersebut akan bisa Anda lihat dalam artikel yang akan disajikan kali ini.

Pertanyaan tersebut akan termasuk dalam Refleksi Modul 1.1 untuk guru. Refleksi terhadap Modul 1.1 sangat penting bagi guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

Modul ini membahas berbagai strategi dan pendekatan untuk mengembangkan kompetensi profesional dan pedagogis.

Baca Juga: Jelaskan Secara Rinci Aspek Apa Saja yang Mendukung Perencanaan Proposal Perusahaan yang Baik! Ini Jawabannya

Dengan merenungkan isi modul, guru dapat mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan dan menyesuaikan praktik mengajar sesuai dengan kebutuhan siswa.

Pembelajaran yang reflektif memungkinkan guru untuk mengevaluasi efektivitas metode yang digunakan serta merencanakan inovasi dalam proses mengajar.

Selain itu, refleksi ini juga membantu guru memahami pentingnya peran mereka dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan holistik siswa. 

Soal

Apa yang anda percaya tentang murid dan pembelajaran di kelas sebelum anda mempelajari modul 1.1

Contoh Jawaban

Sebelum mempelajari modul 1.1, terdapat keyakinan bahwa semua siswa memiliki kesamaan tanpa memperhitungkan karakter dan kemampuan mereka.

Siswa datang ke sekolah untuk memperoleh pengetahuan, dan pengetahuan tersebut dianggap dipahami jika mereka mendapatkan nilai bagus dalam tugas-tugas mereka. Jika mereka mampu menyerap apa yang disampaikan, itu patut disyukuri.

Namun, jika tidak, mungkin itu batas kemampuan mereka. Dulu, siswa yang pintar menurutku adalah yang mampu menyelesaikan tugas tepat waktu, mendapatkan nilai bagus, dan mencapai rata-rata sesuai KKM. Keyakinan lain adalah bahwa siswa pintar adalah yang aktif selama proses pembelajaran.

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, sering digunakan metode diskusi agar siswa bisa bekerja sama dalam kelompok, bertukar pikiran, berbagi, dan menemukan solusi dari soal-soal yang diberikan.

Baca Juga: Sebutkan Kegiatan/Aktivitas Yang Pernah Anda Lakukan Karena Motivasi Internal?

Namun kenyataannya, hanya siswa dengan kemampuan lebih yang aktif dan bersedia bekerja, sementara banyak siswa lain tidak antusias terhadap materi dan tugas yang diberikan. Mereka cenderung pasif dan hanya menunggu hasil dari teman-temannya.

Belum pernah ada identifikasi apakah siswa berminat dengan materi yang diajarkan atau tidak. Refleksi diri atas proses pembelajaran yang diterapkan pun jarang dilakukan. Hal ini disebabkan oleh anggapan bahwa siswa datang ke sekolah semata-mata untuk menerima ilmu. Bakat dan minat siswa dianggap akan diasah dan diarahkan melalui kegiatan ekstrakurikuler dan ko-kurikuler.

Sebagai solusi saat siswa mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, diberikan kesempatan remedial agar nilai mereka meningkat.

Namun, hasilnya hanya stagnan tanpa menunjukkan semangat belajar dan keinginan mendapatkan nilai bagus. Kini, baru disadari bahwa pendekatan ini bisa membuat siswa merasa terbebani dan menurunkan motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas.***

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: beragam sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini