Puji film 'Ben and Jody', Menparekraf Sadiaga: Menarik dan Penuh Aksi

31 Januari 2022, 21:50 WIB
Film Ben dan Jody mulai tayang di Bioskop Indonesia //Instagram/@chicco.jerikho

IniPurworejo.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memuji film Ben & Jody yang mulai tayang di bioskop.

Sandiaga menilai film Ban & Jody bukan hanya menarik dan penuh aksi untuk ditonton, tetapi juga memiliki makna yang mendalam.

“Ben & Jody merupakan film yang penuh dengan aksi dan memiliki makna yang mendalam," kata Sandiaga dikutip dari siaran resmi, Senin, 31 Januari 2022.

Dia mengajak orang-orang untuk ikut menikmati karya anak bangsa di bioskop.

Baca Juga: Selain Imlek dan Isro Miroj, Ini Hari Besar Nasional dan Internasional di Februari 2022, Lengkap!

Disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko, film garapan Visinema Pictures tersebut memang kental dengan unsur laga.

Adegan aksi tembak-tembakan di film tersebut menggunakan senapan asli, bukan mainan, dengan peluru hampa.

"Jadi pakai peluru hampa beneran supaya sparks-nya tuh gue pengen ketangkep di kamera," kata Angga.

Dia menyiapkan tim ahli khusus di bidang persenjataan agar proses berjalan aman dan lancar.

Baca Juga: Geliatkan Ekonomi Warga, KKNT Mahasiswa UMP Inisiasi Paralelo

Tim persenjataan dari aparat mengajarkan para pemeran cara menembak yang aman.

“Kita punya tim armory yang memang berasal dari aparat, yang memang ngerti senjata untuk mengamankan serta mengajari bagaimana menembak yang aman," ucapnya.

Dalam film ini, kedua karakter yang diperankan Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody) berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan.

Dikisahkan sejak keluar dari Filosofi Kopi, Ben yang kini aktif membela kelompok petani untuk melawan perusahaan, menghilang.

Jody sebagai sahabat setianya pun melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Ben.

Baca Juga: Raih B2W Indonesia Award 2021, Kota Magelang Layak Jadi Kota Ramah Sepeda

Perjalanan ini, menghadapkan mereka berdua dengan petualangan melawan gerombolan pembalak liar pimpinan Tubir (Yayan Ruhian).

Hingga akhirnya, pertemuan Ben dan Jody dengan kelompok kampung adat membuka lagi kesempatan untuk melawan.

Guna memperkuat bangkitnya industri perfilman nasional, pemerintah mengucurkan dana stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) subsektor film sebesar Rp136,5 miliar.

Film menjadi pilihan untuk percepatan pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19.

Produk subsektor ekonomi kreatif ini menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Multiplier effect-nya juga mendongkrak ekonomi serta kontribusinya terhadap perekonomian.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler