Serangan Mematikan Rusia Hantam Pemukiman Penduduk di Kyiv, Korban Nyawa Kembali Bertambah

14 Maret 2022, 18:21 WIB
Serangan Mematikan Rusia Hantam Pemukiman Penduduk di Kyiv, Korban Nyawa Kembali Bertambah /Aljazeera

IniPurworejo.com- Serangan artileri Rusia kembali menyasar pemukiman penduduk di Kyiv, tepatnya di distrik Obolon, Senin, 24 Maret 2022.

Serangan kali ini mengenai sebuah bangunan apartemen yang terletak di sebelah utara Kyiv. Satu orang dilaporkan tewas, sedangkan puluhan lainnya terluka.

Serangan itu menghancurkan apartemen beberapa lantai, merusak bagian depan dan belakang bangunan tempat tinggal penduduk.

“Anda masih bisa mencium bau terbakar,” Imran Khan dari Al Jazeera melaporkan dari tempat kejadian.

Baca Juga: Protes Hentikan Invasi di Ukraina, Hampir Satu Juta Warga Rusia Ditahan Pihak Keamanan

Layanan darurat mengatakan bahwa tiga orang telah dirawat di rumah sakit. dan sembilan dirawat di tempat kejadian.

Petugas penyelamat masih menyisir gedung untuk melihat apakah masih ada korban di dalam reruntuhan bangunan.

"Itu kawasan pemukiman. Ada lapangan sepak bola, sangat dekat dengan gedung, tidak ada target militer apapun di sini," lanjut Imran Khan.

Secara terpisah pada Senin, pejabat kota di Kyiv mengatakan dua orang tewas ketika sebuah pabrik pesawat Antonov di ibukota dan sebuah bangunan perumahan di dekatnya menjadi sasaran penembakan Rusia.

Baca Juga: Pertahankan Ibu Kota Kyiv dari Rusia, Pejuang Sipil Ukraina Siap Bertempur Sampai Mati

"Pasukan Rusia menembaki sebuah bangunan tempat tinggal dan pabrik Antonov. Jumlah korban awal, dua orang tewas dan tujuh terluka," kata balai kota dalam sebuah pesan di akun Telegramnya.

Saat ini pasukan Rusia mempertahankan tekanan mereka di ibu kota Ukraina saat pertempuran berlanjut di kota-kota terdekat Irpin, Bucha dan Hostomel.

Sedangkan di kota pelabuhan selatan Mariupol, pasukan Rusia juga mulai medekati kawasan kota.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan (PBB) sedikitnya 596 warga sipil telah tewas sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari, tetapi mereka yakin jumlah korban sebenarnya jauh lebih tinggi.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler