Kota Mariupol Ukraina Semakin 'Kritis', Rusia Dinilai Sengaja Halangi Bantuan untuk Warga Sipil

- 12 Maret 2022, 10:36 WIB
Penampakan Puluhan Mayat Korban Perang Rusia-Ukraina yang Dikubur di Kuburan Massal Mariupol
Penampakan Puluhan Mayat Korban Perang Rusia-Ukraina yang Dikubur di Kuburan Massal Mariupol /Sky News

IniPurworejo.com- Situasi di Kota Mariupol Ukraina semakin kritis karena Rusia dilaporkan terus melancarkan pengeboman.

Para pejabat Ukraina menuduh Rusia sengaja mencegah warga sipil keluar dan menghalangi bantuan kemanusiaan untuk masuk.

Penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, Vadym Denysenko, menyatakan keraguannya bahwa upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Mariupol akan berhasil.

Serangan Rusia juga dimungkinkan membuat upaya untuk mengevakuasi warga sipil di Mariupol akan gagal dilakukan.

Baca Juga: Serangan Berlangsung Massif, Bantuan untuk Penduduk Mariupol yang Terkepung Gagal Disalurkan

“Situasinya kritis, penembakan Rusia tidak ada henti-hentinya pada hari Jumat,” kata Denysenko, dilaporkan pada Jumat, 11 Maret 2022.

Penduduk Mariupol, kota penting yang strategis dengan lebih dari 400.000 penduduk itu kini dalam konsidi kekurangan air dan saluran listrik yang terputus.

Upaya untuk mengatur gencatan senjata dan jalan keluar warga sipil yang aman telah gagal, dan masing-masing pihak saling menyalahkan.

Dewan kota mengatakan 1.582 warga sipil telah tewas di Mariupol sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Baca Juga: Kondisi Semakin Memburuk, Setengah dari Jumlah Penduduk Kyiv Tinggalkan Ibu Kota

Halaman:

Editor: Andi Susanto

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x