Dengan edukasi lewat karya jurnalistik, informasi akan bisa dengan cepat sampai ke para jemaah.
Minimal informasi akan dibaca keluarga jemaah di Indonesia yang ujungnya juga akan mengingatkan saudaranya yang sedang berhaji.
Selain edukasi, informasi yang memiliki impresi baik juga harus dikabarkan.
Misalnya tahun ini jemaah mendapatkan makanan tiga kali sehari yang berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya dua kali sehari.
“Tulis yang dapat membuat para jemaah beribadah dengan nyaman dan publik luas mengetahui pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar. Sesuai dengan semboyan kita haji Indonesia: mabrur sehat berkah,” kata Wibowo.
Pelaksanaan ibadah haji kali ini memang membutuhkan usaha yang besar karena hanya memiliki waktu 37 hari bagi Kementerian Agama.
Karenanya, Wibowo berpesan, seluruh petugas haji termasuk di dalamnya para jurnalis bisa membantu dan melayani para jemaah.
“Sebagai pelayan dan petugas haji saya berharap bisa melakukan tugasnya dengan baik secara profesional. Layani jemaah dengan pelayanan terbaik. Ini tugas mulia,” ujarnya.
Sekadar informasi, Kementerian Agama memberangkatkan petugas haji untuk tiga daerah kerja (Daker).