Tradisi Unik Rajaban Desa Wadasmalang Kebumen, Warga Berlomba Sajikan Ambeng Jumbo, Nilainya Fantastis

28 Februari 2022, 10:37 WIB
Tradisi Unik Rajaban Desa Wadasmalang Kebumen, Warga Berlomba Sajikan Ambeng Jumbo, Nilainya Fantastis /Sudarno Ahmad Nashori/IniPurworejo

IniPurworejo.com - Warga Desa Wadasmalang, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah memiliki tradisi unik setiap memperingati Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Tradisi unik ini rutin digelar setiap tahun sekali. Keunikan tersebut terlihat pada tradisi menyediakan ambeng saat memperingati Isra Miraj.

Ambeng adalah semacam nasi beserta lauk pauknya lengkap dengan buah, dalam satu paket besar, yakni sebuah parsel.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Desa Wisata, Pemprov Jateng Anggarkan Rp18,5 Miliar untuk 131 Desa Wisata

Dalam tradisi warga pegunungan itu, setiap warga membawa keranjang bingkisan yang nilainya beragam, mulai dari Rp500 ribu hingga puluhan juta rupiah.

Keranjang bingkisan berisi nasi sayur lengkap dengan lauk pauk, aneka jajanan dan minuman, buah-buahan, serta kebutuhan sehari-hari.

Syarat wajibnya yang tidak boleh ketinggalan adalah ingkung ayam. Ayamnya pun harus ayam jantan yang jumlahnya bisa lebih dari satu ekor.

Dalam wadah bakul yang telah dimodifikasi dengan tambahan anyaman bambu, satu ambeng ada yang sampai setinggi dua meter.

Tidak mengherankan jika nilai satu keranjang ada yang mencapai Rp5 juta.

Baca Juga: 240 Warga Sipil Ukraina jadi Korban Invasi Rusia, 64 Tewas dan 160.000 Mengungsi

Seolah ada kebanggaan tersendiri dan makin disorot masyarakat sekitar, jika susunan dan komposisi makanan dalam paket ambeng tersebut makin heboh.

Misalkan saja ditentukan oleh banyaknya jumlah isian. Hanya saja ada konsekuensi harus mengembalikan bagi si penerima.

Cara mengantar kepada si penerima pun cukup unik, biasanya dilakukan dengan dipikul.

Warga setempat menyebutnya "besanan". Maksudnya, yang menerima nantinya berkewajiban mengembalikan pada Rajaban tahun depan.

Biasanya mereka mengembalikannya jumlahnya lebih besar dari yang diterima sekarang.

Baca Juga: Desa Pandanrejo Purworejo Gelar Kirab Kambing Etawa, Tradisi Baritan Memandikan Kambing Etawa

Warga setempat, Deni Tofianto, mengatakan, tradisi rajaban seperti itu sudah berlangsung secara turun temurun.

Keranjang dengan segala isinya merupakan pengejawantahan sedekah.

Selain itu, untuk mempererat tali silatuhami antarwarga, baik warga Desa Wadasmalang maupun dengan warga desa disekitarnya.

"Sebenernya itu hanya sebagai bebungah," ujarnya.

Darsono, warga lainnya, menambahkan, tradisi ini sebagai wujud penghormatan kepada tamu yang diundang.

Dalam tradisi itu, satu keluarga membuat bingkisan sesuai jumlah bingkisan yang pernah diterima.

Baca Juga: Resep Omelet Telur Jamur Ala Chef Devina Hermawan, Cukup Pakai Bahan Rumahan Tapi Tetap Lembut dan Mulus

Jika pernah menerima tiga keranjang, maka akan membuat tiga keranjang untuk diberikan kepada orang yang pernah memberi.

"Selain yang besar-besar itu, warga juga membuat keranjang yang kecil-kecil untuk ibu-ibu atau anak-anak," pungkasnya.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Tags

Terkini

Terpopuler