Jadi Lokasi Rukyatul Hilal Awal Ramadan , Planetarium UIN Walisongo Bakal Gunakan Alat Teropong Terbaru

31 Maret 2022, 09:23 WIB
Jadi Lokasi Rukyatul Hilal Awal Ramadan , Planetarium UIN Walisongo Bakal Gunakan Alat Teropong Terbaru /Diskominfo Jateng

IniPurworejo.com - Rukyatul Hilal awal Ramdan 1443 H di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo akan menggunakan alat teropong terbaru dengan pembesaran yang cukup maksimal.

Planetarium UIN Walisongo Semarang akan menjadi salah satu lokasi melihat hilal atau Rukyatul Hilal di wilayah Jawa Tengah. Rukyatul Hilal ini untuk menentukan 1 Ramadan 1443 H.

Rencanaya, Rukyatul Hilal dipusatkan di Lantai 3 Planetarium Kampus 3 UIN Walisongo, pada Jumat 1 April 2022 sore.

Baca Juga: PPT Jilid 15, Hadirkan Tagline ‘Ke Surga Yuk', Bang Jack: Banyak Lansia yang ingin Meninggal Husnul Khotimah

Kepala Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo Ahmad Syifaul Anam menjelaskan, pihaknya akan menggunakan alat teropong yang terbaru dengan pembesaran yang cukup maksimal.

“Alat yang kita datangkan cukup besar dan sangat bagus. Kita gunakan ini untuk melihat hilal dari sini, di mana hilal berada, di atas ufuk setinggi berapa, di sinilah akan menggunakan teropong hilal,” kata Syifa, di Planetarium UIN Walisongo, Semarang, Selasa, 29 Maret 2022.

Dia menjelaskan, ada tiga teropong di lantai 3 Planetarium. Yakni, teropong besar dipakai untuk melihat objek kedalaman langit (deep sky object), teropong hilal, dan teropong matahari.

“Yang kita pakai nanti khusus yang teropong hilal. Karena dia mempunyai karakter sendiri,” terang Syifa.

Baca Juga: Terima SK Pengangkatan, CPNS dan PPPK Non Guru di Purworejo Diminta Junjung Dedikasi dan Tanggungjawab

Di samping itu pula akan ditambah dengan teropong portabel, dengan penempatannya berada di titik lain, namun masih di lingkungan gedung.

Alat-alat itu juga bisa tergabung secara simultan dan terintegratif, sehingga memungkinkan bisa terlihat langsung dengan aktivitas yang ada di ruang planetarium.

“Apa yang dilihat perukyah bisa ditransformasikan, bisa dilihat oleh orang lain bersama-sama. Untuk menentukan awal Ramadan,” imbuhnya.

Adapun teropong hilal, kata Syifa, akan melihat benda yang cukup dekat dan bisa tertangkap teropong dengan pembesaran objek yang mumpuni.

“Untuk alat ini sudah cukup besar karena bisa memenuhi semua lingkaran di teropong ini. Sehingga hilal akan kelihatan betul, “ jelasnya.

Baca Juga: Resmi, PT KAI Tutup Layanan Tes Antigen Lima Stasiun di Daop 4 Semarang, Syarat Naik Kereta Api Kian Longgar?

Dituturkan, di Planetarium UIN Walisongo, para perukyat (pengamat) hilal akan terlebih dulu ke ruang planetarium untuk mengikuti kegiatan simulatif.

Yakni memberi gambaran perkiraan bentuk hilal yang akan dipantau nanti. Setelahnya, pengamat akan menuju lantai 3 planetarium untuk melakukan rukyatul hilal.

Syifa menambahkan, dengan ikhtiar itu nantinya tetap berpotensi akan bisa melihat hilal. Namun tidak menutup kemungkinan pula, berpotensi terhalang gangguan cahaya senja, dan awan.

“Sebetulnya saat rukyat dimungkinkan ada gangguan fisis, terutama gangguan dari cahaya senja. Jadi ketika matahari tenggelam maka tidak langsung gelap gulita, tapi gradual sinar matahari yang mulai hilang ketika betul-betul jauh itu baru hilang,” ucapnya.

Baca Juga: Siaran TV Analog di Blora Disetop Mulai 30 April 2022, Segera Beralih ke TV Digital Cukup dengan Beli STB

Gangguan fisis atau cahaya senja, terang Syifa, dalam intensitas besok hilal itu masih terlalu redup, sehingga memungkinkan hilal bisa dilihat, atau bisa didapat.

Diketahui, hasil rukyatul hilal yang dilakukan itu, kemudian akan dilaporkan sebagai bahan pertimbangan sidang isbat awal Ramadan 1443 H.

Di Jawa Tengah sendiri ada 12 lokasi rukyatul hilal awal Ramadan 1443 H. Yaitu di Planetarium dan Observatorium UIN Walisongo, Pantai Wates Kaliori Rembang.

Pantai Jatimalang Purworejo, Pantai Ujung Negoro Batang, Pantai Padelan Kebumen, Pantai Kartini Jepara, Menara Masjid Agung Pemalang.

Baca Juga: Empat Aktris Berprestasi jadi Duta Festival Film Indonesia 2022, Reza Rahardian: Sumber Kelahiran Karya

Selanjutnya, Pantai Alam Indah Kota Tegal, Pelabuhan Tanjung Kendal, Bukit Sokobubuk Pati, Lapangan Tembak Kebutuh Banjarnegara dan Hotel Aston Banyumas.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: Diskominfo Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler