IniPurworejo.com- Meski sudah berangsur surut, dampak musibah banjir di Kebumen masih dirasakan masyarakat.
Dampak yang dirasakan yakni, banyak tanaman padi yang terendam banjir. Begitu juga gabah padi yang sudah dipanen dan disimpan di dalam rumah.
Untuk meminimalisir kerugian padi yang basah itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menyarankan, padi yang ada dibawa ke Rice Milling Unit (RMU) Kutowinangun.
Menurut Bupati, Sentra Pengelolaan Beras Terpadu (SPBT) RMU Kutowinangun adalah tempat penggilingan dan pengeringan padi modern yang bisa menyerap gabah dalam jumlah besar.
"Dinas perlu mendata mana saja gabah milik masyarakat yang rusak karena banjir, lalu dibawa ke RMU untuk dikeringkan, transportasinya nanti disiapkan gratis," terang Bupati.
Bupati menyatakan, di RMU ini gabah petani bisa memiliki nilai jual lebih karena diolah dengan cara modern. Petani juga bisa langsung menjualnya di situ atau dibawa pulang.
"Saat situasi seperti pemerintah harus bisa benar-benar hadir di masyarakat. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan masyarakat sebisa mungkin kita cari solusinya agar cepat tertangani," terang Bupati.
Baca Juga: Keren, Anak-anak di Kebumen Dilatih Cara Menanam Padi di Wisata Edukasi Desa Temanggal
Diketahui, berdasarkan data BPBD Kebumen, jumlah pengungsi di Kebumen saat ini total ada 1808 orang. Pengungsi semua ada di Kecamatan Ayah, yang menjadi wilayah paling parah terdampak.