Andalkan 10 Komoditas, KKP Patok Ekspor Perikanan Sebesar USD7,13 Miliar di 2022

1 Januari 2022, 16:51 WIB
KKP Patok Ekspor Perikanan Sebesar USD7,13 Miliar di 2022. /

IniPurworejo.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan nilai ekspor hasil perikanan meningkat mencapai USD7,13 miliar pada tahun 2022.

Target ini seiring dimasifkannya pelaksanaan program terobosan.

KKP juga akan menggelontorkan sejumlah bantuan pemerintah guna mendorong produktivitas pelaku utama sektor kelautan dan perikanan.

Baca Juga: Inilah Cara Agar Konsisten Menjaga Resolusi Tahun Baru Terkait Kesehatan Finansial

Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar, mengatakan di tahun 2022 penangkapan terukur akan diimplementasikan.

Begitu juga dengan pengembangan budidaya orientasi ekspor, serta pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

"Insya Allah target peningkatan nilai ekspor hasil perikanan yang sudah ditetapkan dalam Indikator Kinerja 2022 bisa tercapai," ujar Antam Novambar, Jumat, 31 Desember 2021.

Hingga November 2021, nilai ekspor perikanan tercatat di angka USD5,15 miliar dan prognosa sampai akhir 2021 sebesar USD5,45 miliar.

Komoditas unggulan ekspor meliputi udang, tuna cakalang tongkol, cumi sotong gurita, rajungan kepiting, dan rumput laut.

Baca Juga: Bukan Mesin CNC, Pengukir Jepara Takut Generasi Milenial Tak Mau Belajar Mengukir

Sedangkan negara utama pengimpor produk perikanan Indonesia berdasarkan nilainya adalah Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, ASEAN, dan Uni Eropa.

Antam menambahkan, di tahun 2022 akan ada perubahan tata kelola khususnya di bidang perikanan tangkap.

Yakni dengan dijalankannya kebijakan penangkapan terukur di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI).

Aktivitas penangkapan ikan akan diatur dalam sistem kuota dan zonasi penangkapan.

"Arahan Bapak Menteri sudah jelas, bahwa ekologi harus jadi panglima. Jadi kebijakan itu untuk memastikan populasi ikan kita terjaga dalam jangka waktu panjang," papar Antam.

Baca Juga: Penghujung 2021, Ganjar Lepas Ekspor Aneka Produk Pertanian Jateng Senilai Rp51 miliar

Seiring perbaikan tata kelola ini, Antam menyakini akan memberi dampak pertumbuhan ekonomi bagi daerah yang tentunya berimbas pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Disamping itu, mutu dan kualitas produk perikanan Indonesia juga semakin tinggi sehingga meningkatkan kepercayaan pasar domestik maupun internasional.

Perbaikan tata kelola ini juga dalam rangka meningkatkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan dan kegiatan di ruang laut.

Hingga 31 Desember 2021 siang, PNBP KKP tercatat sekitar Rp1,1 triliun.

"Capaian 2021 Alhamdulillah. Dan 2022 saatnya accelerate program-program terobosan yang sudah dirancang oleh Pak Menteri," pungkasnya.

Baca Juga: Naik 30 Persen dibanding 2020, Kasus Kriminalitas Dominasi Kejadian di Polres Purworejo Selama 2021

Kepala Biro Perencanaan Ishartini memaparkan, KKP akan menyalurkan sejumlah bantuan pemerintah di tahun 2022 untuk mendorong produktivitas masyarakat nelayan, pembudidaya hingga petambak garam.

Beberapa bantuan tersebut diantaranya 75 unit kapal perikanan ukuran 5 GT, 1.000 unit alat penangkapan ikan.

Kemudian, fasilitas Jaminan Hari Tua Nelayan untuk 1.000 orang, bantuan 151,9 juta ekor benih.

Baca Juga: Pidato Tahun Baru 2022 Kim Jong Un, Seputar Pabrik Traktor, Pola Makan Warga Hingga Seragam Sekolah

Selanjutnya, bantuan 102,5 ribu ekor indukan, 319 unit bioflok, 35 unit bantuan ekskavator, hingga 300 unit chest freezer.

"Program bantuan ini untuk mendorong peningkatan produktivitas masyarakat kelautan dan perikanan. Ini juga bentuk kehadiran negara di tengah masyarakat," ungkap Ishartini.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: KKP

Tags

Terkini

Terpopuler