IniPurworejo- Kekhawatiran lokasi bekas galian andesit (quarry) dapat mengancam pertanian tidak berlaku bagi warga Kabupaten Kebumen.
Dibekas galian quarry Waduk Sempor, Kebumen, hingga saat ini warga sekitar masih bisa melakukan akfivitas pertanian yang menghidupi.
Bahkan warga mengaku terbantu dengan keberadaan waduk, terutama bagi mereka yang saat ini melakoni usaha niaga dikawasan wisata waduk.
Menurut warga, pihak pengelola Waduk Sempor memang mengizinkan warga untuk mebuka lapak usaha dan memanfaatkan lahan untuk berladang.
Baca Juga: Merapi Masih Berstatus Siaga, BPBD Klaten Siapkan Selter Pengungsian di Tiga Kecamatan
Manfaat keberadaan Waduk Sempor di daerah aliran sungai Cicingguling, Desa Sempor, Kecamatan Sempor, Kebumen ini, dirasakan oleh Jamirah dan Salmini, yang menjadi saksi hidup, saat awal bendungan berdiri.
Jamirah (70 tahun) berkisah, saat Bendungan selesai dibangun pada 1978, dia yang saat itu tinggal di Desa Sempor, telah memiliki seorang anak.
Setelah tanah keluarganya sebagai calon areal waduk diganti rugi pemerintah, ia dan keluarganya memutuskan pindah ke Desa Kaliputih.
Melihat potensi pengunjung di Bendungan Sempor, Jamirah pun memunyai ide berjualan. Berbekal uang Rp2.000 kala itu, ia kemudian meminta suaminya belanja beberapa penganan dan rokok, untuk dijual kembali.