Keturunan PKI Boleh jadi Prajurit TNI, Jenderal Andika: Hapus Pertanyaan Hubungan Kekerabatan dengan PKI

- 31 Maret 2022, 12:18 WIB
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa saat rapat koordinasi membahas terkait tes seleksi masuk prajurit.
Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa saat rapat koordinasi membahas terkait tes seleksi masuk prajurit. /tangkapan layar YouTube Andika Perkasa.

IniPurworejo.com - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa membuat terobosan terkait Penerimaan Prajurit TNI Tahun 2022.

Terobosan itu, yakni penghapusan tes renang, peniadaan tes akademik, serta penghapusan larangan keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai calon prajurit TNI.

Dengan kebijakan tersebut, seluruh anak muda Indonesia memiliki hak sama untuk mengikuti seleksi penerimaan prajurit TNI, tanpa memandang suku, agama, dan asal usul orang tua.

Baca Juga: Janji Kurangi Serangan, Rusia Geser Pasukan dari Kiev, Amerika: Ancaman Belum Berhenti

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengingatkan jajarannya bahwa keturunan anggota PKI tidak boleh jadi alasan menggagalkan calon prajurit dalam proses seleksi.

Andika menerangkan jika panitia seleksi menggagalkan calon prajurit karena alasan keturunan PKI maka itu keputusan yang tidak punya dasar hukum.

“Yang dilarang itu PKI, yang kedua ajaran Komunisme, Marxisme, dan Leninisme. Itu yang tertulis,” kata Andika menyampaikan isi Ketetapan (TAP) MPRS XXV/1966 sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa, dikutip IniPurworejo.com dari Antara.

Oleh karena itu, Panglima meminta jajaran panitia seleksi penerimaan Prajurit TNI 2022 menghapus pertanyaan yang menanyakan hubungan kekerabatan calon prajurit dengan PKI.

Baca Juga: Resep Salad Buah Ala Chef Devina Hermawan, Creamy Tapi Tetap Segar, Cocok untuk Menu Buka Puasa

“Jangan kita mengada-ada. Saya orang yang patuh peraturan perundang-undangan. Ingat ini. Kita melarang pastikan kita punya dasar hukum,” kata Andika ke jajarannya.

Ia memerintahkan Panitia Seleksi untuk tidak membuat aturan dan larangan yang tidak ada dasar hukumnya.

Termasuk diantaranya terkait hubungan kekerabatan calon prajurit dengan PKI dan organisasi sayap (underbow) PKI.

“Zaman saya tidak ada lagi (larangan terkait) keturunan. Tidak, karena saya menggunakan dasar hukum,” tegas Andika Perkasa.

Dalam Rapat Koordinasi Penerimaan Prajurit TNI 2022 di Jakarta, Panglima menerima laporan dari jajarannya mengenai proses seleksi, termasuk tahapan, mekanisme, metode seleksi, dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta saat mereka menjalani tes ideologi.

Baca Juga: Awal Ramadhan 2022, Sekolah Libur 3 Hari, Berikut Jadwal Lengkapnya Sesuai Kalender Pendidikan April

Panglima pada pertemuan yang sama juga memerintahkan Panitia Seleksi tidak lagi memasukkan pemeriksaan postur tubuh dalam tahapan tes kesamaptaan karena itu telah ada di pemeriksaan kesehatan.

“Yang pemeriksaan postur tubuh bukannya sudah ada di kesehatan? Kita jangan menduplikasi padahal kita bukan orang kesehatan,” kata Panglima.

Dengan demikian, tes kesamaptaan tidak perlu lagi memasukkan pemeriksaan postur tubuh dan ujian renang karena tidak semua calon prajurit memiliki akses ke kolam renang atau tempat untuk belajar berenang.

Baca Juga: Jadi Lokasi Rukyatul Hilal Awal Ramadan , Planetarium UIN Walisongo Bakal Gunakan Alat Teropong Terbaru

“Tidak fair (jika ada ujian berenang),” ujar Jenderal Andika.

Kemudian, Panglima juga meminta Panitia Seleksi mengambil skor akademik dari transkrip nilai ijazah calon prajurit. Dengan demikian, ia meminta tes akademik pun dihapus dari tahapan seleksi.

“Menurut saya tes akademik ini tinggal ambil saja IPK (indeks prestasi kumulatif) dan transkripnya, karena bagi saya yang lebih penting ijazahnya saja. Tidak usah lagi ada tes akademik,” kata dia.

Di pengujung rapat, Panglima meminta jajarannya memperbaiki mekanisme seleksi sebagaimana instruksi yang telah diberikan.

Baca Juga: Pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen Dimulai, Bakal Lintasi Kawasan Cagar Budaya Hingga Sungai Lahar Dingin

Berbagai perbaikan dan perubahan itu, menurut Panglima, merupakan cara menjadikan tahapan seleksi Prajurit TNI 2022 berjalan lebih efektif, efisien, dan berkeadilan.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah