Kebanyakan dari mereka memang tidak pernah menghadapi pertandingan internasional seperti ini. "Saya pikir kami mesti terus belajar," ujarnya.
Baca Juga: Berikut Harga Emas Pegadaian 25 Januari 2022, Emas 1 Gram Antam Rp981.000 dan UBS Rp948.000
Menurut juru taktik berusia 39 tahun itu, belum terbentuknya kekuatan psikologis menghadapi turnamen Piala Asia membuat para pemain skuad "Garuda Pertiwi" kesulitan mengembangkan performa di lapangan.
Hal itu membuat Zahra Muzdalifah dan kawan-kawan tak mampu mengendalikan pertandingan dan menguasai bola dengan baik.
Mereka pun tak fasih dalam membuat keputusan dasar yang penting, misalnya kapan harus mengoper dan menggiring bola.
Baca Juga: Diduga Kelelahan, Seorang Pengendara Motor Masuk ke Sungai Primer dan Hanyut
Situasi tersebut, kata Rudy, sudah terjadi sejak laga perdana timnas putri Indonesia di Grup B Piala Asia 2022 kontra Australia, Jumat, 21 Januari 2022 lalu. Akibatnya, ketika itu Indonesia kalah telak 0-18.
"Pemain kami datang ke turnamen ini dengan perasaan gugup, terutama ketika merasakan suasana, melihat stadion dan lawan-lawan yang kami hadapi," ungkap dia.
"Namun, ini semua proses yang harus kami lewati agar sepak bola putri Indonesia semakin berkembang," sambung Rudy.
Timnas Putri Indonesia ditaklukkan Thailand dengan skor 0-4 pada laga Grup B Piala Asia 2022 di Mumbai, India, Senin, 24 Januari 2022 malam.