Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Halaman 16: Ayo Berlatih

23 November 2023, 17:02 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Halaman 16: Ayo Berlatih /pexels.com/Engin Akyurt/

INIPURWOREJO.COM - Dalam perjalanan belajar, terkadang kita menemui tantangan yang membuat perjalanan pendidikan semakin menarik.

Hal serupa dapat dijumpai dalam pencarian kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 semester 2, terutama pada halaman 16.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Halaman 17: Ayo Berlatih, Informasi Kata Kunci Sastra

Kunci jawaban menjadi rahasia tersembunyi yang mengurai kerumitan soal-soal pelajaran. Dengan menilik halaman 16, kita dapat membuka pintu menuju pemahaman mendalam terhadap materi pembelajaran.

Penting untuk memahami bahwa kunci jawaban bukanlah jalan pintas untuk menghindari usaha belajar, melainkan sebuah panduan untuk memastikan pemahaman yang tepat.

Mari kita bersama-sama membongkar misteri di balik halaman 16, sehingga kita dapat menggali pengetahuan dengan lebih baik.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Halaman 16

Ayo Berlatih

1. Masukkan kata kunci berikut ini: Horison, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Ali Topan Anak Jalanan. Informasi apa yang kalian dapatkan?

Jawaban

a. Horison

Informasi yang didapat:

Majalah Horison adalah bulanan kesusastraan yang paling lama hidupnya dalam sejarah sastra Indonesia, yaitu sejak tahun 1966.

Ketika terbit pertama kali pada bulan Juli 1966, majalah itu tidak dapat dipisahkan dari suasana dan semangat kebudayaan pada tahun itu. Dasar diterbitkannya majalah ini adalah semangat untuk menegakkan demokrasi dan kebebasan mencipta.

Majalah ini dibiayai oleh Yayasan Indonesia yang didirikan tanggal 31 Mei tahun 1966.

Pengasuh majalah ini terdiri atas: Mochtar Lubis (Penanggung Jawab); Dewan Redaksi: Mochtar Lubis, H.B. Jassin, Taufiq Ismail, Soe Hok Djin (Arief Budiman), dan D.S. Moeljanto.

Pada tahun-tahun pertama terbit, majalah ini masih banyak memuat karya sastra yang berhubungan dengan situasi politik waktu itu, misalnya sajak-sajak "demonstran" dan karya-karya yang menentang kezaliman kekuasaan otoriter Orde Lama.

Namun, setelah itu muncul penulis baru yang banyak di antaranya berasal dari lingkungan perguruan tinggi sehingga corak tulisan lebih mengarah kepada niat pembaharuan.

Sampai tahun 1974—1975 Horison penuh dengan karyaavant garde yang dikerjakan, antara lain, oleh Sutardji Calzoum Bachri, Putu Wijaya, Danarto, Ikranegara, Sides Sudyarto. Setelah itu, makin sedikit karya mereka yang muncul sehingga makin santer isu merosotnya mutu majalah itu.

b. Sutan Takdir Alisjahbana

Informasi yang didapat:

Sutan Takdir Alisjahbana pengarang Indonesia yang banyak berorientasi ke dunia Barat. Dia mengatakan bahwa otak Indonesia harus diasah menyamai otak Barat.

Walaupun banyak ditentang orang, Sutan Takdir Alisjahbana tetap dengan pendiriannya itu.

Sutan Takdir Alisjahbana lahir di Natal, Tapanuli, Sumatra Utara, tanggal 11 Februari 1908, dan meninggal tanggal 31 Juli 1993. Jenazahnya dimakamkan di sebuah bukit di sekitar Bogor.

Sutan Takdir Alisjahbana menempuh pendidikan dasar di HIS Bengkulu. Setelah tamat dari HIS, ia melanjutkan pendidikan ke Kweekschool di Bukittinggi kemudian ia pindah ke Lahat, lalu ke Muara Enim.

Setelah menamatkan pendidikan di Kweekschool, ia melanjutkan sekolahnya ke Hogere Kweekschool (HKS) Bandung tahun 1925--1928..

Baca Juga: Inilah Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 40, 41 Kurikulum Merdeka, Mendiskusikan Teks Berita

Pendidikan yang dijalaninya di Bandung itu adalah pendidikan guru. Tahun 1931 ia mengikuti pendidikan di Hoofdacte Cursus Jakarta, sejenis pendidikan guru, dan tamat tahun 1933.

Tahun 1937 ia mengikuti kuliah di Rechtshcogeschool (Sekolah Hakim Tinggi) Jakarta dan tamat tahun 1942.

Di samping itu, tahun 1940 ia mengikuti kuliah di Fakultas Sastra, Universiteit van Indonesie, program studi Ilmu Bahasa Umum, Filsafat Asia Timur dan tamat tahun 1942.

Tahun 1979 Sutan Takdir Alisjahbana mendapat gelar Doctor Honoris Causa untuk Ilmu Bahasa dari Universitas Indonesia dan tahun 1987 mendapat gelar Doctor Honoris Causa untuk Ilmu Sastra dari Universiti Sains Malaysia.

Sutan Takdir Alisjahbana mulai bekerja sebagai guru sekolah dasar (Hollandsch Inlandsche School) di Palembang, Sumatra Selatan, tahun 1928—1929.

Setelah dua tahun mengajar, tahun 1930 ia pindah ke Jakarta. Dia menjabat redaktur kepala pada Penerbit Balai Pustaka dan pimpinan majalah Pandji Poestaka tahun 1930—1942.

Tahun 1942—1945 ia bertugas sebagai penulis ahli dan anggota Komisi Bahasa Indonesia, Jakarta. Tahun 1945—1950 menjabat Ketua Komisi Bahasa Indonesia.

Tahun 1933 Sutan Takdir Alisjahbana mendirikan dan menerbitkan majalah Poedjangga Baroe bersama-sama dengan Amir Hamzah dan Armijn Pane.

Majalah ini menyuarakan pembaharuan sastra. Sutan Takdir Alisjahbana menampilkan beberapa tulisan yang berorientasi pada pendiriannya itu, yaitu pembaruan ala Barat.

c. Ali Topan Anak Jalanan

Informasi yang didapat:

Novel Ali Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta merupakan novel karya Teguh Esha yang terbit pada tahun 1977.

Tokoh Ali Topan muncul pertama kali dalam cerita bersambung karya Teguh Esha di majalah Stop tahun 1972.

Setelah itu, Teguh Esha mengekranisasikan karya tersebut dalam bentuk film dengan judul "Ali Topan Anak Jalanan" pada tahun 1977 dengan pemeran utama Junaedi Salat dan Yatie Octavia.

Dari film tersebut kemudian Teguh Esha menuliskannya dalam bentuk novel dengan judul Ali Topan Anak Jalanan Kesandung Cinta yang terbit tahun 1977.

Karya novel ini mengisahkan percintaan antara Ali Topan dan Anna Karenina yang tidak disetujui oleh orang tua si gadis dan menyebabkan Ali Topan pergi dari rumahnya.

Saat Ali Topan harus hidup di jalanan ia membutuhkan pekerjaaan. Oleh sebab itu, Ali Topan bekerja menjadi wartawan dan detektif.

Hal inilah yang menjadi tema novel kedua Teguh Esha tentang Ali Topan yang berjudul Ali Topan Detektif Partikelir terbit tahun 1978 oleh penerbit Cypress.

Novel ini kemudian terbit ulang pada tahun 2000 dengan judul Ali Topan Wartawan Jalanan yang diterbitkan oleh PT Visi Gagas Komunika.

Selain dalam bentuk novel dan film, karya Teguh Esha ini pada tahun 2009 diunggah di youtube dalam versi yang berbeda dengan sutradara Harry Dagoe Suharyadi dan dibintangi oleh Ari Sihasale dan Karina Suwandi.

Karya Teguh Esha ini juga digubah menjadi lirik lagu yang diciptakan oleh Guruh Sukarno Putra dan dinyanyikan oleh Chrisye dengan judul lagu "Anak Jalanan".

Pada tahun 2011 tepatnya pada bulan April, kisah Ali Topan ini juga digubah menjadi sebuah drama musikal di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki yang dilakukan oleh ArtSwara.

2. Tentukan dua kata kunci atau entri di bidang sastra yang ingin kalian cari informasinya di antara enam kategori informasi di dalam Ensiklopedia Sastra Indonesia.

Tulislah kata kunci tersebut melalui Ensiklopedia Sastra Indonesia. Tuliskan keterangan dari paragraf pertama entri tersebut seperti di dalam tabel seperti contoh berikut ini.

Jawaban

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Semester 2 Halaman 94: Lengkap Petunjuk Soal dan Jawabannya!

a. Arena

Majalah Arena adalah majalah kebudayaan yang diterbitkan pertama kali tanggal 1 Mei 1955 oleh penerbit Firma Pustaka Maju, Jalan Sutomo P. 342, Medan, Sumatra Utara dengan moto "Segar Bernilai dan Populer."

Pada tahun 1957 motonya berubah menjadi "Untuk Politik, Kebudayaan dan Pengetahuan Umum".

Majalah Arena terbit dua kali sebulan (dwimingguan) dengan ukuran 21 x 28 cm. Jenis kertas yang digunakannya, baik untuk halaman isi maupun halaman sampul, adalah kertas koran.

Harga majalah ini per eksemplar Rp3,50 dan untuk luar negeri Rp4,00. Harga langganan per kuartal (6 nomor) Rp20,00. Cara berlangganan membayar 3 bulan di muka dan setelah uang diterima akan dikirim majalahnya.

Rubrik yang terdapat dalam majalah Arena ini bermacam-macam, yaitu olahraga, politik, ekonomi, sosial, sastra, pendidikan, adat istiadat, agama, dan biografi.

Tahun 1957 rubrik dalam majalah itu sudah berkurang, yang masih ada ialah rubrik politik, kebudayaan, pengetahuan umum, dan sastra.

Ruang khusus sastra berjudul "Sipongang" memuat puisi, cerita pendek, cerita bersambung, drama, dan kritik esai secara rutin.

Editor di bidang sastra adalah Asri Muchtar dan Marzuki Markiman.

Selain itu, untuk memberikan kesempatan kepada pembaca menyampaikan gagasannya, majalah Arena menyediakan ruang khusus untuk pembaca (surat pembaca).

Penulis "surat pembaca" tersebut berasal dari kalangan masyarakat terpelajar dari berbagai kota, seperti Lhok Seumawe, Riau, Bukittinggi.

Kemudian ada juga Padang, Solok, Jakarta, Bogor, Bandung, Cirebon, Malang, Makassar, Manado, Kutoarjo, Bukittinggi, Medan, Malang, dan Ambon.

b. Badai Laut Selatan

Badai Laut Selatan merupakan cerita silat karya Kho Ping Hoo yang diterbitkan di Solo oleh penerbit Gema, tahun 1969.

Format buku dibuat dalam ukuran mini-saku, sebanyak 39 jilid, jenis kertas stensil/koran, ukuran 10 x 13 cm, tiap volume/jilid berjumlah 64 halaman. Oplah buku itu sekitar 12.500 eksemplar.

Dalam cerita tersebut tidak ada pembagian bab sebagaimana dikenal pada cerita-cerita panjang lainnya.

Perpindahan peristiwa dapt diketahui lewat kalimat-kalimat pengantar, seperti Sementara itu, Kita tinggalkan dulu ..., Sang Waktu melesat cepat sehingga tanpa disadari ..., langsung pelukisan peristiwa, atau lewat hadirnya tiga tanda baca asteris.

Kho Ping Hoo menghasilkan dua jenis cerita silat, yaitu cerita silat Indonesia/Jawa dan cerita silat Cina.

Badai Laut Selatan termasuk dalam kategori cerita silat (sejarah) Indonesia/Jawa.

Cerita itu bertemakan hancurnya kejahatan oleh kebajikan yang dijabarkan ke dalam berhasilnya balas dendam terhadap pemerkosa serta gagalnya usaha para pemberontak merebut kekuasaan di Kerajaan Kahuripan.

Dalam cerita silat itu diungkapkan ihwal cita-cita Prabu Airlangga untuk menyatukan kerajaan-kerajaan kecil ke dalam satu kerajaan Nusantara, yaitu Kahuripan.

Cita-cita seperti itu mendapat banyak tantangan. Beberapa wilayah taklukannya diam-diam menyusun kekuatan untuk melakukan pemberontakan dan merebut kekuasaan.

Salah satu wilayah yang hendak memberontak ialah Kadipaten Selopenangkep di bawah pimpinan Adipati Joyowiseso.

3. Ubahlah informasi yang kalian kutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia dengan bahasa kalian sendiri.

Jawaban

a. Arena

Pada tangga 1 Mei 1995 majalah Arena yang membahas tentang kebudayaan pertama kali terbit.

Majalah Arena diterbitkan oleh penerbit Firma Pustaka Maju, Jalan Sutomo P. 342, Medan, Sumatra Utara

Pada awalnya Majalah Arena memiliki moto "Segar Bernilai dan Populer" namun berubah menjadi "Untuk Politik, Kebudayaan dan Pengetahuan Umum" pada tahun 1957.

Majalan Arena memuat beberapa Rubrik seperti olahraga, politik, ekonomi, sosial, sastra, pendidikan, adat istiadat, agama, dan biografi.

Tahun 1957 rubrik dalam majalah itu sudah berkurang, yang masih ada ialah rubrik politik, kebudayaan, pengetahuan umum, dan sastra.

b. Badai Laut Selatan

Pada tahun 1969 di Kota Solo cerita silat Badai Laut Selatan karya Kho Ping Hoo diterbitkan oleh penerbit Gema.

Format buku dibuat dalam ukuran mini-saku, sebanyak 39 jilid, jenis kertas stensil/koran.

Karya sastra ini memiliki ukuran 10 x 13 cm, tiap volume/jilid berjumlah 64 halaman. Oplah buku itu sekitar 12.500 eksemplar.

Badai Laut Selatan termasuk dalam kategori cerita silat (sejarah) Indonesia/Jawa.

Cerita itu bertemakan hancurnya kejahatan oleh kebajikan yang dijabarkan ke dalam berhasilnya balas dendam terhadap pemerkosa serta gagalnya usaha para pemberontak merebut kekuasaan di Kerajaan Kahuripan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Halaman 170 171, Peristilahan & Fitur Kebahasaan

Dengan mengeksplorasi kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 semester 2 halaman 16, kita telah merenung pada kegunaan dan peran pentingnya dalam memandu pemahaman materi.

Meskipun tidak secara rinci membahas kontennya, kita telah memahami bahwa kunci jawaban adalah alat bantu yang dapat membimbing proses belajar tanpa menggantikan upaya individu.

Pendidikan adalah perjalanan yang penuh tantangan, dan kunci jawaban hanyalah salah satu sarana untuk membantu kita menavigasi kompleksitasnya.

Mari kita terus mengejar pemahaman yang mendalam, karena melalui usaha dan dedikasi, kita dapat meraih kesuksesan dalam dunia pendidikan.***

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler