Perekrutan siswa sekolah itu dilakukan secara khusus, dan diperuntukkan seluruh masyarakat Jateng yang miskin dan lolos seleksi.
“Jumlah siswanya makin tahun makin banyak. Dengan demikian di sana penganggarannya khusus, karena ada anggaran untuk makan, seragam, sepatu, dan kebutuhan sekolah lain dipenuhi Pemprov Jateng,” sambungnya.
Di samping SMK boarding, terang Suyanta, Jateng telah mendirikan sepuluh SMK semi boarding. Harapannya, dengan Pemprov Jateng memperkuat SMK, maka akan mengurangi pengangguran.
Tidak hanya itu, Pemprov Jateng juga telah membuat kebijakan mendirikan beberapa sekolah, yaitu SMAN Tawangmangu dan SMK Pagentang.
Diharapkan sekolah tersebut tahun ini bisa mulai menerima pendaftaran siswa. Selain itu menyusul rencana pembangunan SMKN Lumbir Banyumas.
“Kami sudah mendapatkan tanahnya yang hibah dari Pemkab Banyumas,” terangnya.
Baca Juga: Muncul Klaster Sekolah dengan 30 Kasus Covid-19, PTM di Pekalongan Diganti Pembelajaran Jarak Jauh
Dengan adanya kebijakan itu, kata Suyanta, tidak hanya siswa miskin yang terbantu, tapi siswa tidak miskin juga akan terbantu.
Khusus siswa miskin, selain mendapatkan bantuan dari Program Indonesia Pintar (PIP) dari pusat, juga berpeluang mendapatkan beasiswa dari Beasiswa Unit Pengumpul Zakat yang berasal zakat PNS Jateng yang disalurkan Baznas Jateng.