Abu al-'Abbas as-Saffah memimpin pemberontakan melawan kekuasaan Umayyah dan berhasil menggalang dukungan dari berbagai kelompok, termasuk bangsawan Arab, suku-suku Persia, dan kelompok-kelompok pemberontak lainnya.
Pada tahun 749 Masehi, pasukan Abbasiyah yang dipimpin oleh Abu al-'Abbas as-Saffah berhasil mengalahkan pasukan Umayyah dalam pertempuran yang disebut Pertempuran Zab.
Setelah kemenangan ini, Abu al-'Abbas as-Saffah dinobatkan sebagai khalifah pertama dinasti Abbasiyah.
Dia mendirikan ibu kota baru di Kufah, Irak, dan memulai masa pemerintahan Abbasiyah yang berlangsung selama lebih dari lima abad.
Pemerintahan Abbasiyah ditandai dengan pergeseran kekuasaan dari bangsawan Arab ke birokrasi Persia, serta pengaruh yang kuat dari budaya dan kebijakan-kebijakan Persia.
Dinasti Abbasiyah mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Harun al-Rashid dan putranya, al-Ma'mun, yang dikenal sebagai periode keemasan Abbasiyah.
Meskipun Abbasiyah terus berkuasa selama berabad-abad, kekuasaan mereka secara bertahap melemah dan terpecah-belah menjadi banyak kekuatan yang saling bersaing.
Dinasti Abbasiyah yang sebenarnya berakhir pada tahun 1258 Masehi ketika Baghdad, ibu kota mereka, jatuh ke tangan Mongol.
Ini adalah diskusi mengenai pertanyaan pendiri daulah abasiyah adalah yang bisa siswa jadikan sebagai referensi dalam mempelajari dan tidak untuk mencontek saat ujian maupun ulangan.