Network
INIPURWOREJO.COM - Dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk siswa kelas 8, kunci jawaban menjadi panduan esensial dalam memahami materi secara mendalam.
Halaman 130 bagian c menyajikan informasi yang krusial untuk pemahaman konsep-konsep penting dalam pelajaran ini.
Dengan memahami kunci jawaban, siswa dapat mengevaluasi pemahaman mereka sendiri, mengidentifikasi kelemahan, dan meningkatkan kinerja akademis mereka.
Pembahasan kunci jawaban memberikan arah yang jelas tentang aspek-aspek yang harus ditekankan, mempercepat proses pembelajaran, dan memberikan kepercayaan diri kepada siswa.
Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 154: Orang yang Diutus oleh Allah untuk Menerima Wahyu
Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam terhadap kunci jawaban pada halaman 130 bagian c sangatlah penting untuk memastikan bahwa siswa dapat meraih pemahaman yang kokoh dalam Pendidikan Agama Islam kelas 8.
Soal
1. Jelaskan pengertian rendah hati!
2. Tulislah pesan-pesan yang terkandung dalam ayat tersebut!
3. Tulislah 3 contoh nyata penerapan hemat dalam kehidupan sehari-hari!
4. Apa dampak negatif dari gaya hidup boros!
5. Perhatikan ayat Al-Qur’an Surat Al-Furqan/25! Jelaskan maksud ayat tersebut!
Jawaban
Berikut penjelasan kunci jawaban mata pelajaran PAI kelas 8 halaman 130 bagian C yang dapat Sobat Quena pelajari sesuai kebutuhan.
1. Rendah hati ini biasa disebut juga dengan tawadhu’. Pengertian tawadhu’ merupakan sikap diri yang tidak merasa lebih dari orang lain.
Orang yang tawadhu’ memiliki keyakinan bahwa semua kelebihan yang ada dalam dirinya semata-mata merupakan karunia dari Allah Swt.
Dengan keyakinan yang demikian dia merasa bahwa tidak sepantasnya kalau kelebihan yang dimiliki itu dibangga-banggakan.
Sebaliknya segala kelebihan yang dimiliki itu diterima sebagai sebuah nikmat yang harus disyukuri oleh manusia.
2. Ayat tersebut adalah ayat ke 17 dalam Al Qur'an Surah Al-Isra’. Dalam ayat tersebut Allah Swt menegaskan bahwa berfoya-foya serta menghambur-hamburkan harta itu adalah pemborosan yang merupakan bagian dari perbuatan setan.
Sehingga pesan yang terkandung dalam surat tersebut adalah Allah mengajarkan umat muslim agar bisa hidup hemat, sederhana, dan peduli kepada orang lain dengan cara suka berderma.
Dengan tindakan mulia seperti itu, makaa harta yang dimiliki akan menjadi lebih bermakna bagi diri sendiri dan juga bermanfaat untuk orang lain.
3. Contoh nyata penerapan hemat dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
- Hemat dalam menggunakan listrik. Menghemat penggunaan listrik dengan cara menggunakan seperlunya dan mematikannya pada saat tidak diperlukan.
- Hemat dalam menggunakan air. Penghematan air yakni dengan menggunakan air secukupnya pada saat wudhu, mandi, cuci tangan, mencuci pakaian, dan sebagainya.
- Melatih hidup hemat dengan rajin menabung. Dengan menabung maka akan mempunyai tata kelola yang baik dalam mengatur kondisi keuangan. Selain itu, menabung juga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa mendatang.
4. Dampak negatif dari gaya hidup boros di antaranya sebagai berikut.
- Menjauhkan diri dari sikap kurang bersyukur.
- Tertekan dengan tagihan hutang.
- Pemasukan dan pengeluaran uang tidak terkendali.
- Tidak bisa menabung Merasa serba kekurangan
5. Ayat tersebut adalah ayat ke 63 dalam Al-Qur'an Surah Al-Furqan/25. Di dalam ayat ini Allah mengajarkan agar umat islam bersikap rendah hati.
Rendah hati ini harus diwujudkan dalam setiap perilaku umat muslim, baik terhadap diri sendiri, terhadap Allah Swt, maupun terhadap orang-orang jahil.
Sosok seorang yang beragama Islam atau muslim yang memiliki sifat rendah hati akan mendapatkan keridaan Allah Swt baik di dunia maupun di akhirat.
Dalam menutup perjalanan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas 8, pemahaman terhadap kunci jawaban halaman 130 bagian c menjadi fondasi penting.
Kesungguhan siswa dalam memahami konsep-konsep tersebut akan membawa dampak positif pada perkembangan spiritual dan pengetahuan mereka.
Melalui refleksi atas kunci jawaban ini, diharapkan siswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai kehidupan yang tercermin dalam pelajaran PAI.
Semangat belajar ini tidak hanya membangun kecerdasan intelektual, tetapi juga membentuk karakter yang berkualitas.
Dengan demikian, perjalanan ini bukan hanya mengakhiri satu pelajaran, tetapi membentuk landasan kokoh untuk perjalanan pendidikan yang lebih luas.***
