Metode ini memungkinkan siswa untuk lebih aktif, mandiri, dan mampu memahami materi dengan lebih baik. SCL juga mendorong penerapan materi belajar sesuai dengan kemampuan individu masing-masing siswa.
Dalam pelaksanaan SCL, peran guru berubah menjadi fasilitator. Guru tetap mendampingi dan membantu siswa dalam proses belajar, sehingga siswa tidak merasa ditinggalkan meskipun mereka mencari referensi dan materi sendiri.
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu penyebab diterapkannya SCL, yang menuntut siswa untuk lebih mandiri dan aktif. Meskipun demikian, metode SCL terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan mengembangkan potensi siswa.
Selain itu, guru juga perlu melakukan asesmen, yaitu upaya mengumpulkan informasi atau data mengenai proses dan hasil pembelajaran.
Asesmen bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kinerja mata pelajaran, kelas, serta siswa. Hasil asesmen kemudian dibandingkan dengan kriteria capaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Data tersebut menjadi bahan evaluasi untuk mengukur tingkat efektivitas pembelajaran. Jika hasil asesmen kurang memuaskan, perlu ditelusuri faktor-faktor penyebabnya dan dilakukan kajian ulang untuk menemukan metode pembelajaran yang paling tepat.***