Network
IniPurworejo.com - Polemik pembayaran uang ganti rugi lahan terdampak Bendungan Bener, Kecamatan Bener, Purworejo masih berlanjut.
Warga pemilik 64 bidang tanah yang terdampak langsung pembangunan bendungan di Dusun Kalipancer, Desa Guntur, Kecamatan Bener, Purworejo meminta proses pencairan Uang Ganti Rugi (UGR) dibayarkan secara serempak.
Hal itu mengemuka dalam audiensi yang dilaksanakan di rumah Ketua RW 05, Dusun Kalipancer, Desa Guntur, Tri Indrayatno, Jumat 4 Maret 2022.
Baca Juga: Terkendala Air, Petani Purworejo Selatan Minta Bendungan Bener Segera Selesai Dibangun
Audiensi itu dihadiri langsung Badan Pertanahan Negara (BPN) selaku panitia pengadaan lahan dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sebagai salah satu pelaksana proyek pembangunan bendungan. Pertemuan itu juga dihadiri Muspika Kecamatan Bener.
Audiensi dilakukan setelah 10 warga Kalipancer penerima Uang Ganti Rugi (UGR) tidak hadir memenuhi undangan dalam proses pencairan sebelumnya.
Baca Juga: Proyek Bendungan Bener Kembali Berjalan, Sempat Terhenti Akibat Konflik Wadas
Warga yang bersangkutan menginginkan agar pembayaran dibarengkan dengan warga terdampak lainnya sesuai dengan kesepakatan bersama antar warga terdampak di Kalipancer.
Audiensi sempat memanas, ketika warga diminta tetap menerima uang ganti rugi yang sudah disiapkan sesuai dengan prosedur dan tahapan menurut panitia pengadaan lahan. Warga penerima dan yang datang mengikuti audiensi satu suara untuk pencairan tetap dibarengkan.
Koordinator Masterbend, Eko Siswoyo mengatakan, warga yang sudah mendapat undangan UGR sebetulnya tidak bermaksud menolak, hanya menunda. Sebab memang sudah ada kesepakatan antar seluruh warga Kalipancer.
