Wow, Pohon Durian Kaligono, Purworejo Umurnya Capai Ratusan Tahun, Masih Berbuah Sampai Sekarang

- 6 Maret 2022, 10:06 WIB
Ilustrasi. Pohon Durian Kaligono, Purworejo Umurnya Capai Ratusan Tahun, Masih Berbuah Sampai Sekarang
Ilustrasi. Pohon Durian Kaligono, Purworejo Umurnya Capai Ratusan Tahun, Masih Berbuah Sampai Sekarang /HongSong/Pexels

IniPurworejo.com - Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sudah sejak dulu dikenal sebagai daerah penghasil durian berkualitas.

Khususnya, di wilayah Kecamatan Kaligesing dan sekitarnya.

Salah satu desa penghasil durian tersebut adalah Desa Kaligono, Kecamatan Kaligesing.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra dan Scorpio Hari ini, Minggu, 6 Maret 2022, Saat yang Tepat Mengambil Keputusan

Bahkan durian dari desa ini menjadi favorit buruan para pecinta durian. Bukan saja oleh warga Purworejo, namun juga dari luar daerah.

Ternyata dibalik terkenalnya durian Desa Kaligono, ada sisi menarik dari pohonnya yang memiliki umur ratusan tahun.

Warga setempat menyebut rata-rata pohon durian berusia sekitar 200 hingga 300-an tahun atau 2 sampai 3 abad.

Salah satu pemilik pohon durian tua, Ngatijo, warga RT 2 RW 4. Ngatijo mengaku tidak mengetahui persis usia pohon durian miliknya. Namun, dia meyakini telah berusia sekitar 200-an tahun.

Ngatijo mengatakan, pohon durian miliknya merupakan warisan dari eyang buyutnya. Sedangkan, usia Ngatijo saat ini sudah 68 tahun.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, Minggu, 6 Maret 2022, Leo dan Virgo: Sementara Harus Lebih Sabar

"Wit duren niki warisan saking mbah buyut kulo. Kinten-kinten umure wit duren niki nggih pun 200-an tahun. Kulo mawon umure saniki 68 tahun. (Pohon durian ini warisan dari eyang buyut saya. Kalau dihitung umurnya ya 200-an tahun, wong saya saja sudah 68 tahun)," tutur Ngatijo.

Pohon-pohon yang dijuluki 'king of fruits' memiliki ukuran cukup tinggi rata-rata mencapai lebih dari 30 meter. Jenis duriannya yakni durian pithi.

Dalam Bahasa Jawa, pithi digunakan untuk menyebut benda yang bentuknya kecil. Durian pithi, walaupun bentuknya kecil, namun dagingnya tebal dan rasanya manis pahit.

Jenis ini yang sering dicari para penikmat durian. Untuk mendapatkannya pun harus memesan terlebih dahulu pada Mbah Ngatijo, karena sering habis.

“Kulo gadah wit duren 50 wit, niku umure 200 ngantos 300 an tahun. Alhamdulilah dumugi saniki tasih awoh. (Saya punya sekitar 50 pohon durian yang usianya 200-300 tahun. Sampai sekarang masih berbuah),” ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, Minggu, 6 Maret 2022, Gemini dan Cancer: Selamat, Anda Akan Sangat Beruntung

Selain Ngatijo, ada Rahmat (80) warga Desa Kaligono yang memiliki pohon durian berusia 300-an tahun lebih.

Hanya saja pohon yang terletak di pinggir jalan Desa Kaligono-Ngaran itu, sudah jarang berbuah. Kemungkinan karena usianya yang sudah sangat tua.

Rahmat mengaku pohon duriannya dulunya membeli dari warga lain bernama Mbah Menyir.

"Saya dulu membeli pohon itu dari almarhumah Mbah Menyir ya pohonnya sudah tua dan sebesar itu. Mbah Menyir kalau hidup sampai sekarang usianya ya sudah 150-an tahun. Berarti pohon duriannya itu lebih 300 tahun, itu juga warisan dari leluhur-leluhurnya,” kata Rahmat.

Pohonnya cukup besar berdiameter sekitar 3 meter. Butuh rentangan tangan 3-4 orang dewasa untuk bisa melingkari pohon itu.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini, Minggu, 6 Maret 2022, Aries dan Taurus: Karir, Asmara, Keuangan dan Kesehatan

Memang belum ada pembuktian yang sahih, secara ilmiah tentang usia pohon-pohon durian itu. Namun warga setempat sangat meyakini umur pohon durian sudah mencapai ratusan tahun.

Kepala Desa Kaligono, Suroto, sangat percaya umur durian diwilayahnya mencapai ratusan tahun, karena turun temurun dari nenek moyang.

Pohon durian terus dilestarikan selain mendatangkan rupiah, juga dapat menyimpan air. Sehingga menjaga agar tidak terjadi longsor.

Tidak heran jika di Desa Kaligono mengagendakan festival durian setiap dua tahun sekali, selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Namun sejak pandemi Covid-19 menjadikan agenda festival durian tertunda.

Festival durian biasanya pada saat panen raya. Biasanya pada dmusim kemarau panjang, durian akan berbuah bagus.

“Kami sudah komitmen festival durian ya harus durian lokal asal Desa Kaligono.

Menurutnya, para pecinta durian sudah sangat kenal rasa durian lokal Kaligono.

Baca Juga: Loker Terbaru, PT Honda Prospect Motor Buka Enam Lowongan Kerja, Ini Syarat Lengkapnya, Sampai 31 Maret 2022

Sebab, durian asa desa ini memiliki kenikmatan tersendiri dan rasa yang unik yakni pohon satu dengan pohon lainnya rasanya berbeda.

"Ini yang akan terus kami lestarikan,” tegas Suroto.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: purworejokab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah