“Peristiwa Istiwa A'zam atau Rashdul Kiblat akan terjadi pada hari Sabtu dan Ahad, tanggal 27 dan 28 Mei 2023 bertepatan dengan 7 dan 8 Zulkaidah 1444 Hijriah pada pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," kata Adib.
Sehubungan dengan itu, menurut Adib, ada berbagai teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, seperti menggunakan kompas dan teodolit.
Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 38, Sifat Orang yang Berkata Sesuai dengan Kenyataan Disebut Apa?
Namun, umat Islam juga dapat memastikan arah kiblat dengan cara melihat arah bayangan benda. Dalam kondisi seperti ini sejumlah hal harus diperhatikan dalam pedoman arah kiblat.
"Pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul, permukaan dasar harus datar dan rata, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI, dan Telkom," paparnya.
Dikutip IniPurworejo.com dari akun instagram resmi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) @infobmkg, berikut cara mengecek kembali arah kiblat untuk wilayah Indonesia Tengah dan Barat:
Baca Juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 9 Halaman 22, Hari Akhir Disebut Juga dengan Hari Apa?
1. Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam atom BMKG di https://jam.bmkg.go.id atau https://ntp.bmkg.go.id.
2. Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada permukaan yang datar. Alat dapat berupa bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar.
3. Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA (waktu puncak).