Network
INIPURWOREJO.COM - Pada hari Kamis 25 Januari, penerimaan pertama dari rekrutan baru memulai masa dinas wajib militer satu tahun di Taiwan setelah periode wajib militer diperpanjang dari empat bulan karena keprihatinan pemerintah terhadap ancaman militer yang meningkat dari China.
Presiden Tsai Ing-wen mengumumkan perpanjangan ini pada akhir tahun 2022.
China telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik, dan ekonomi terhadap Taiwan untuk menegaskan klaim kedaulatannya, termasuk hampir setiap hari melakukan misi udara oleh angkatan udara China di sekitar pulau tersebut selama empat tahun terakhir.
Di pusat perekrutan di Taichung, Taiwan Tengah, sekelompok pria muda berkumpul di pagi yang dingin untuk diinduksi, sementara anjing memeriksa tas mereka untuk narkoba dan tukang cukur mencukur kepala mereka sebelum mengenakan seragam militer.
Baca Juga: NATO Laksanakan Latihan Militer Steadfast Defender 24, Terjunkan 90.000 Tentara hingga Dekat Rusia
"Menyesuaikan struktur militer dan meningkatkan kekuatan tempur adalah tanggung jawab bersama kita. Ini juga dasar bagi kita untuk memperkuat kekuatan militer kita," kata perwira Lien Chih-wei kepada wartawan.
Angkatan bersenjata Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka mengharapkan total 670 wajib militer untuk bergabung dalam gelombang pertama di bawah skema yang baru diperpanjang.
"Menghadapi lingkungan internasional yang kompleks, prioritas utama kita adalah membangun tekad kuat untuk melawan musuh," kata pernyataan itu.
"Perpanjangan masa dinas menjadi satu tahun tidak hanya akan meningkatkan efektivitas tempur segera, tetapi juga akan meningkatkan kualitas personel cadangan, memperkuat energi mobilisasi, dan meningkatkan efektivitas tempur keseluruhan pertahanan nasional."
