Gempa Afghanistan Telan 1.000 Korban Jiwa, Banyak yang Masih Terjebak Reruntuhan Puing Bangunan

23 Juni 2022, 11:04 WIB
Ilustrasi. Gempa Afghanistan Telan 1.000 Korban Jiwa, Banyak yang Masih Terjebak Reruntuhan Bangunan /Pixabay/Angelo Giordano

IniPurworejo.com- Gempa berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang Afghanistan pada Rabu, 21 Juni 2022, dilaporkan menelan 1.000 korban jiwa.

Jumlah itu diperkirakan akan bertambah seiring informasi jumlah korban yang terus mengalir dari desa-desa pegunungan terpencil.

Rumah-rumah menjadi puing-puing dan mayat-mayat yang terbungkus selimut tergeletak di tanah setelah gempa berlangsung.

Sejumlah orang dikabarkan masih terjebak di bawah puing-puing bangunan di daerah-daerah terpencil yang terdampak gempa.

Operasi penyelamatan dipersulit oleh kondisi hujan lebat dan tanah longsor. Selain itu banyak desa yang terletak di daerah lereng bukit yang tidak dapat diakses.

Baca Juga: Gempa Tektonik Magnitudo 4,9 Guncang Sinabang Aceh, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami, Ini Penjelasannya

"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat Imarah Islam telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," ucap seorang petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di provinsi Paktika yang dilanda gempa.

Loretta Hieber Girardet dari kantor pengurangan risiko bencana PBB mengatakan upaya untuk memberikan bantuan dan menyelamatkan korban yang terperangkap di bawah puing-puing akan menghadapi tantangan besar karena medan dan cuaca.

“Jalan-jalannya buruk sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan akan segera dihadang oleh kurangnya akses ke daerah itu,” katanya.

Gul Faraz salah satu warga yang menerima perawatan luka bersama istri dan anak-anaknya di sebuah rumah sakit di Paktika mengatakan, beberapa anggota keluarga telah menjadi korban.

Baca Juga: Tertunda 2 Tahun, Kota Magelang Kembali Gelar MTQ Palajar dan Umum, Ratusan Peserta Unjuk Kemampuan

"Semua rumah di daerah kami hancur, tidak hanya satu, tetapi seluruh wilayah telah hancur," ucapnya.

Sebagian besar kematian yang dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika, di mana 255 orang tewas dan lebih dari 200 terluka. Di provinsi Khost, 25 orang meninggal dan 90 orang dibawa ke rumah sakit.

Gempa ini adalah musibah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 2002. Gempa itu terjadi sekitar 44 km (27 mil) dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan.

Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) di Twitter menginformasikan, guncangan dirasakan oleh sekitar 119 juta orang di Pakistan, Afghanistan dan India.

Pakar bencana dan pekerja kemanusiaan mengatakan daerah perbukitan miskin yang dilanda gempa sangat rentan, dengan tanah longsor dan rumah-rumah yang dibangun dengan buruk menambah kerusakan yang meluas.***

 

Editor: Andi Susanto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler