Protes Hentikan Invasi di Ukraina, Hampir Satu Juta Warga Rusia Ditahan Pihak Keamanan

- 14 Maret 2022, 09:53 WIB
Protes Hentikan Invasi di Ukraina, Hampir Satu Juta Warga Rusia Ditahan Pihak Keamanan
Protes Hentikan Invasi di Ukraina, Hampir Satu Juta Warga Rusia Ditahan Pihak Keamanan /Aljazeera

IniPurworejo.com- Hampir satu juta warga telah ditangkap di kota-kota di seluruh Rusia karena memprotes invasi Moskow ke Ukraina.

Kelompok pemantau independen OVD-Info mengatakan, polisi telah menangkap sedikitnya 756 orang selama demonstrasi di 37 kota Rusia.

Aksi protes berlangsung sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan invasi darat, udara dan laut ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Kremlin mengesahkan undang-undang pada 4 Maret 2022, yang mengkriminalisasi pelaporan perang independen dan protes terhadap perang, dengan hukuman hingga 15 tahun penjara.

Baca Juga: Pertahankan Ibu Kota Kyiv dari Rusia, Pejuang Sipil Ukraina Siap Bertempur Sampai Mati

"Sangat sulit bagi orang untuk turun ke jalan dan memprotes,” kata Bernard Smith dari Al Jazeera, melaporkan dari Moskow.

Disampaikan, dalam satu kasus, seorang wanita diseret hanya karena memegang selembar kertas putih kosong.

"Siapa pun yang mencoba keluar atau terlihat seperti pengunjuk rasa telah diseret dengan kasar,” katanya.

OVD-Info telah melaporkan lebih dari 14.000 penangkapan sehubungan dengan tindakan anti-perang, menurut situs webnya. Dari jumlah tersebut, lebih dari 170 orang telah ditahan.

Baca Juga: Rudal Jelajah India Meluncur ke Pakistan, Pihak Keamanan Akui Terjadi Kesalahan Teknis

Di kota kedua Rusia, Saint Petersburg, media melaporkan beberapa penangkapan, termasuk seorang pengunjuk rasa yang diseret di tanah. 

Nevsky Avenue di pusat kota ditutup oleh polisi, dengan selusin mobil polisi diparkir di sepanjang jalan. 

Mengenakan topi kuning dan jaket biru, Kristina yang berusia 20 tahun mengatakan dia "mengekspresikan protesnya" dengan mengenakan warna bendera Ukraina.

“Menakutkan untuk pergi ke luar, tentu saja, mereka menahan semua orang. Banyak teman saya telah ditahan dalam beberapa hari terakhir, beberapa bahkan dikeluarkan dari universitas,” katanya.***

 

Editor: Andi Susanto

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah