IniPurworejo.com- Rusia mulai menurunkan skala operasi militer di Ukraina.
Rusia berjanji akan menarik pasukan di sekitar Kota Chernihiv dan ibu kota Ukraina, Kiev.
"Keputusan sudah diambil untuk, mengurangi kegiatan militer di arah Kiev dan Chernihiv," kata Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin kepada pers.
Fomin tidak menyebutkan daerah-daerah di Ukraina yang dilanda pertempuran hebat, termasuk sekitar Mariupol di tenggara, Sumy dan Kharkiv di timur, serta Kherson dan Mykolaiv di selatan.
Baca Juga: Awal Ramadhan 2022, Sekolah Libur 3 Hari, Berikut Jadwal Lengkapnya Sesuai Kalender Pendidikan April
Rusia pada Selasa, 29 Maret 2022, sudah mulai menggeser sejumlah kecil tentaranya dari posisi-posisi di Kiev.
Ukraina telah mengusulkan untuk menetapkan status netral sebagai tanda kemajuan perundingan Rusia-Ukraina.
Namun demikian, Amerika Serikat memperingatkan Ukraina bahwa ancaman belum berhenti.
Markas besar Departemen Pertahanan AS mengatakan bahwa penggeseran itu lebih merupakan penataan kembali posisi, bukan memundurkan ataupun berupa penarikan pasukan dari medan perang itu.
"Tidak berarti bahwa ancaman terhadap Kiev berakhir," kata juru bicara Pentagon John Kirby saat konferensi pers.
Total sebanyak 10 pesawat tempur Amerika Serikat F-18 serta lebih dari 200 tentara sedang ditempatkan di Lithuania, ujar Kirby.
Lithuania adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan negara tetangga Rusia.
Pasukan AS, ia menambahkan, sedang "menjadi penghubung" bagi pasukan Ukraina saat serah terima persenjataan.
Sejumlah pengamat melihat bahwa janji Rusia untuk mengurangi pertempuran itu sebagian besar menyangkut daerah-daerah tempat pasukan negara tersebut telah kehilangan kekuatan.
Rangkaian sesi perundingan antara Rusia dan Ukraina berlangsung di istana Istanbul, Turki.
Perundingan tersebut dilaksanakan lebih dari satu bulan setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina.
Serangan itu merupakan yang terbesar dialami sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Serangan Rusia di Ukraina telah menyebabkan ribuan orang kehilangan nyawa atau terluka.
Hampir empat juta orang mengungsi ke luar negeri, dan ekonomi Rusia terpukul akibat rentetan sanksi.***