Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kembali Diterjang Rob Hingga Setinggi 80 Centimeter, Ini Penyebabnya

- 20 Juni 2022, 22:24 WIB
Banjir rob yang melanda pantura Jawa Tengah beberapa waktu lalu
Banjir rob yang melanda pantura Jawa Tengah beberapa waktu lalu /Diskominfo Jateng

 

IniPurworejo.com - Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jawa Tengah, kembali diterjang banjir pesisir atau lebih dikenal banjir rob, Senin, 20 Juni 2022.

Banjir rob terjadi menyusul pasar air laut yang bertepatan dengan pasca bulan purnama.

Beberapa waktu lalu, banji rob juga terjadi di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tersebut.

Baca Juga: Halo Warga Magelang, Ini Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik PLN Magelang Kota Hari Ini, Selasa, 21 Juni 2022

Ketinggian banjir rob di kawasan tersebut bervariasi antara 40 centimeter hingga 80 centimeter.

Direktur Polairud Polda Jawa Tengah Kombes Pol Haryadi, mengatakan beberapa titik dilanda banjir rob.

Antara lain kawasan PT Lamicitra, kawasan terminal penumpang, kawasan di depan terminal peti kemas, dermaga nusantara, serta sekitar Pos I pelabuhan.

"Kawasan Lamicitra ketinggian sekitar 80 cm, kawasan depan terminal penumpang dan terminal peti kemas sekitar 50 cm," ujar Haryadi.

Baca Juga: Potensi Hujan Lebat Turun di 2 Wilayah Ini, Berikut Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari ini, Selasa, 21 Juni 2022

Berdasarkan prakiraan BMKG memang terjadi potensi air pasang laut dengan ketinggian antara 0,4 hingga 1,1 meter.

Upaya yang dilakukan, lanjut dia, koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di kawasan pelabuhan Semarang tersebut.

"Tim SAR Ditpolaiud disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk bantuan kemanusiaan," katanya.

Mesin pompa tambahan, lanjut dia, juga disiagakan untuk menyedot air yang menggenangi akses-akses utama di Pelabuhan Tanjung Emas.

Baca Juga: Untuk Warga Purwokerto dan Sekitarnya, Simak Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik Hari Ini Selasa 21 Juni 2022

Pendataan juga dilakukan terhadap kondisi tanggul-tanggul laut di kawasan pelabuhan, termasuk penanganan darurat jika diperlukan.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah