SMKN Jateng Buka Kuota 264 Orang, Sekolah Gratis Bagi Siswa Tak Mampu, Ini Jadwal dan Cara Pendaftarannya

- 26 Februari 2022, 08:11 WIB
Ilustrasi. SMKN Jateng Buka Kuota 264 Orang, Sekolah Gratis 100 Persen Bagi Siswa Tak Mampu, Ini Jadwal dan Syarat Pendaftarannya
Ilustrasi. SMKN Jateng Buka Kuota 264 Orang, Sekolah Gratis 100 Persen Bagi Siswa Tak Mampu, Ini Jadwal dan Syarat Pendaftarannya /Jatengprov

IniPurworejo.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kembali membuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMK Negeri Jateng, untuk tahun ajar 2022/2023.

Di Sekolah Menengah Kejuruan ini, selain fasilitas asrama, seluruh biaya pendidikan mulai dari makan hingga seragam digratiskan.

Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Provinsi Jawa Tengah Ainur Rojik menyebut, kuota SMK Negeri Jawa Tengah tahun ini berjumlah 264 orang.

Baca Juga: Duh Turun lagi, Harga Emas di Pegadaian Hari ini Sabtu, 26 Februari 2022, Emas Antam Rp1.014.000 Per Gram

Jumlah itu, dibagi untuk tiga kampus SMKN Jateng, yang berada di tiga wilayah. Pertama di Brotojoyo di Kota Semarang daya tampung 120 siswa.

Kemudian di Pati, daya tampung 48 siswa di Purbalingga, daya tampung 96 siswa.

Pada tahap awal, pihaknya berencana untuk melakukan sosialisasi terkait PPDB SMKN Jateng, melalui temu daring, pada Senin, 28 Februari 2022.

Pesertanya, Kepala Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Ketua MKKS SMP dan Koordinator guru BK SMP se-Jawa Tengah.

Diharapkan, dengan sosialisasi tersebut informasi PPDB SMKN Jateng dapat diterima calon siswa yang tersebar di seantero Jateng.

Selain itu, orang tua calon murid juga bisa teredukasi dengan baik.

Baca Juga: Permintaan Pasar Terus Naik, Kelinci Kebumen Berpeluang jadi Komoditas Ekspor Baru

Pendaftaran PPDB melalui web (https://www.ppdb.smknjateng.sch.id/ ), mulai 1 Maret sampai 28 April 2022.

"SMKN Jateng dikhususkan bagi mereka yang berprestasi, namun terkendala biaya atau miskin. Ini adalah bentuk kebijakan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk meningkatkan akses layanan pendidikan,” kata Ainur.

Nantinya, calon peserta didik akan menjalani sejumlah seleksi. Mulai dari seleksi administrasi, hingga kunjungan ke rumah calon siswa.

Untuk pembelajaran di asrama, menurut Ainur tetap memperhatikan kondisi sebaran Covid-19.

Selama ini, penerapan protokol kesehatan pada tatap muka dilakukan secara ketat. Jika ada siswa yang sakit, langsung diisolasi.

Baca Juga: Pameran Produk UMKM Kecamatan Purwodadi Semarakkan Perayaan Hari Jadi Kabupaten Purworejo ke 191

Tak jarang, tatap muka dilakukan secara jarak jauh. Selain itu, dengan sistem asrama pantauan terhadap murid lebih mudah dilakukan.

“Siswanya tetap di asrama, sementara pelajaran dilakukan secara PJJ. Guru tidak bertemu dengan siswa. Jadi tidak dikumpulkan dalam kelas. Hal itu sesuai dengan kondisi dan situasi,” paparnya.

Ainur menyebut, mulai tahun ini SMKN Jateng akan dikelola oleh Cabang Dinas Pendidikan sesuai wilayah masing-masing. Hal ini bertujuan agar, komunikasi dan teknis pembiayaan lebih dekat.

Namun demikian, supervisi dan pembinaan SMKN Jateng tetap dipantau oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Terakhir, ia berharap orang tua calon siswa dapat memanfaatkan kesempatan ini. Sebab, kebanyakan lulusan SMK Negeri Jateng diminati oleh dunia industri.

Baca Juga: Serangan Rusia ke Ukraina jadi Invasi Terbesar Sejak Perang Dunia II

“Soft skill lulusannya bagus. Jadi jangan dilewatkan kesempatan ini. Bagi mereka yang berprestasi tapi tidak mampu, bisa memanfaatkan peluang dari kebijakan gubernur ini,” pungkasnya.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: jatengprov


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah