IniPurworejo.com- Kesenian tradisional Ketoprak kerap dianggap sebagai kesenian kuno yang hanya cocok ditampilkan dan dinikmati kalangan orang tua.
Padahal, seni peran yang kian langka dijumpai itu ternyata juga menarik untuk digeluti dan menjadi tontonan edukatif bagi generasi muda alias milenial.
Hal itu menjadi keprihatinan kelompok pegiat Ketoprak dari berbagai desa yang tergabung dalam Paguyuban Ketoprak Milenial (Pakem) Purworejo.
Untuk menarik minat generasi muda, Pakem unjuk kebolehan di Pasar Umpet Desa Popongan Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, Minggu, 13 Februari 2022.
Para pengunjung Pasar Umpet diajak menyaksikan Ketoprak berjudul “Tledhek Lintang Watu Kambang", yang dibawakan dengan konsep dan suasana berbeda.
Sebuah peristiwa budaya yang cukup langka. Ketoprak yang biasanya digelar malam hari di panggung tertutup, hadir pagi hari di bawah rimbunnya pohon bambu.
“Konsep garapannya kita coba sesuaikan dengan era milenial. Kita ingin menghadirkan suasana baru agar generasi muda lebih tertarik pada Ketoprak,” kata Joko Banendro, warga Desa Cengkawak yang dipercaya sebagai penulis naskah, pemimpin produksi, sekaligus pemain.
Baca Juga: Ndolalak Diusulkan Jadi Warisan Budaya Purworejo, Sempat Kontroversi Dianggap Tarian Erotis
Kebaruan konsep itu antara lain terletak pada alur cerita dan pengadeganan. Ketoprak pada umumnya masih memegang kuat pakem atau aturan baku.