Memang belum ada pembuktian yang sahih, secara ilmiah tentang usia pohon-pohon durian itu. Namun warga setempat sangat meyakini umur pohon durian sudah mencapai ratusan tahun.
Kepala Desa Kaligono, Suroto, sangat percaya umur durian diwilayahnya mencapai ratusan tahun, karena turun temurun dari nenek moyang.
Pohon durian terus dilestarikan selain mendatangkan rupiah, juga dapat menyimpan air. Sehingga menjaga agar tidak terjadi longsor.
Tidak heran jika di Desa Kaligono mengagendakan festival durian setiap dua tahun sekali, selalu dipadati pengunjung dari berbagai daerah. Namun sejak pandemi Covid-19 menjadikan agenda festival durian tertunda.
Festival durian biasanya pada saat panen raya. Biasanya pada dmusim kemarau panjang, durian akan berbuah bagus.
“Kami sudah komitmen festival durian ya harus durian lokal asal Desa Kaligono.
Menurutnya, para pecinta durian sudah sangat kenal rasa durian lokal Kaligono.
Sebab, durian asa desa ini memiliki kenikmatan tersendiri dan rasa yang unik yakni pohon satu dengan pohon lainnya rasanya berbeda.
"Ini yang akan terus kami lestarikan,” tegas Suroto.***