Kasus DBD di Purworejo Alami Peningkatan, Kutoarjo Jadi Kecamatan Paling Banyak Kasusnya

- 4 April 2024, 22:32 WIB
Aedes aegypti
Aedes aegypti /Pixabay/

Selain itu, Dinas Kesehatan terus melakukan sosialisasi tentang kesiapsiagaan menghadapi peningkatan kasus DBD kepada seluruh instansi, termasuk kepala kecamatan, desa/kelurahan, serta sekolah-sekolah mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Langkah ini diambil sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat.

Pihak Dinas Kesehatan juga telah menginisiasi Program Surveilans Penyakit dan Penanggulangan Penyakit Bersumber Vektor (PSN) di Kecamatan Kutoarjo, yang merupakan wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi.

Langkah terakhir yang dilakukan adalah pelaksanaan fogging atau pengasapan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti. Fogging telah dilakukan di berbagai lokasi di Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, dan Pituruh guna mengurangi populasi nyamuk pembawa penyakit tersebut.

“Kami berharap jumlah kasus jangan naik lagi, dan diupayakan turun. Makanya dilakukan melalui lintas sektor termasuk informasi melalui media. Apalagi jangan sampai ada yang meninggal karena kasus DBD,” harap dr Nursalim.

Terkait banyaknya warga yang mengalami gejala muntah, badan lemas, dan pusing seperti penyakit Chikungunya, pihak Dinkes mengaku belum mendapat laporan dari RS yang menangani kasus tersebut. “Kami belum menerima laporan diagnosis dari rumah sakit sehingga kami belum melakukan tindakan,” ungkap dr. Nursalim.***

Halaman:

Editor: Aprylia Shinta Bella


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah