Network
INIPURWOREJO.COM - Salah satu tujuan wisata yang menarik perhatian di Kabupaten Purworejo adalah Museum Tosan Aji Purworejo. Terletak di Pendopo Bupati Purworejo, museum ini menjadi rumah bagi koleksi yang mengagumkan, dengan 1.283 artefak tosan aji dan 275 peninggalan budaya yang dijaga dengan cermat.
Hanif Andrian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purworejo menyebutkan bahwa jumlah tosan aji tersebut terus bertambah dari tahun ke tahun.
"Dari pendataan tahun kemarin ada 1.159 benda tosan, sekarang menjadi 1.283 karena ada hibah dari masyarakat," ujarnya saat ditemui Kamis (30/5).
Ia membedah sebanyak 1.283 barang pusaka, meliputi keris, katana, tombak, jambio, pedang, dan lain sebagainya. Bagi artefak bersejarah seperti arca, lingga yoni, umpak, kapak beliung, guci-guci Tiongkok, koin kuno, dan semacamnya.
"Benda tosan didominasi oleh keris dan tombak," sambungnya.
Setiap harinya, Hanif menegaskan bahwa koleksi di Museum Tosan Aji mendapat perawatan secara rutin. Upaya konservasi dikerahkan untuk memastikan kelestarian dan keutuhan koleksi terpelihara sebaik mungkin.
"Memang dilakukan bertahap, karena banyak. Jadi ada yang dimasukan ke storage, ada yang dikeluarkan untuk dikonservasi," kata dia.
Konservasi dilaksanakan dengan proses pembersihan manual terhadap barang-barang koleksi. Hal ini melibatkan penggunaan air jeruk nipis hingga mencapai hasil yang diinginkan.
Mengenai tamu yang datang, sepanjang tahun 2024 hingga bulan Mei tercatat sejumlah 4.120 kunjungan.
Detailnya, jumlah pengunjung dari kalangan pelajar mencapai 3.115 orang, dari mahasiswa sebanyak 50 orang, sementara dari kalangan umum terdapat 955 orang.
"Untuk kunjungan dari tahun ke tahun membaik, memang masih didominasi pelajar. Kami berharap ke depan masyarakat umum juga banyak yang berkunjung ke sini," ujarnya.
Baca Juga: 70% Lansia di Purworejo Masih Menjadi Kepala Rumah Tangga, 23% Mengalami Sakit
Di Museum Tosan Aji Purworejo, pintu terbuka tiap Selasa hingga Kamis, dimulai dari pukul 08.00 hingga 15.00. Pada Jumat hingga Minggu, jam operasionalnya sedikit berkurang, yaitu mulai dari pukul 08.00 sampai 14.00. Namun, pada hari Senin dan hari libur nasional, pintu museum ditutup untuk umum.
"Harga tiket masuk (HTM) untuk umum Rp 5 ribu dan pelajar/mahasiswa Rp 2.500 per orang," jelasnya.
Dikemukakan bahwa telah dijalankan beberapa inisiatif untuk menarik minat pengunjung datang ke museum, seperti diskusi tentang keberadaan museum, kegiatan belajar kolektif di museum, hingga penyelenggaraan pameran bersama.
"Rencananya kami akan ikut pameran bersama di Semarang pada 12-16 Juni 2024 nanti di Museum Ranggawarsita,".
Ke depan, kata Hanif, akan ada penataan tata pamer. Menurutnya, akan ada penambahan hal baru di museum tersebut. "Rencananya Oktober akan ada pameran temporer di museum sekaligus launching," tandasnya.***
