Survei CSIS dari 52 Pakar AS Nyatakan China Tak Memiliki Kekuatan Militer untuk Menginvasi Taiwan

- 25 Januari 2024, 15:12 WIB
Tentara Taiwan berjaga saat suar ditembakkan selama latihan tembak militer di Pingtung, Taiwan, pada September 2022.
Tentara Taiwan berjaga saat suar ditembakkan selama latihan tembak militer di Pingtung, Taiwan, pada September 2022. /businessinsider.com/

INIPURWOREJO.COM - Survei terbaru yang melibatkan para ahli terkemuka dari Amerika Serikat (AS) dan Taiwan mempertanyakan kemampuan China untuk menyerbu Taiwan dengan kekuatan militer saat ini.

Survei yang dirilis pada hari Senin oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengumpulkan pendapat dari 52 ahli AS pada November dan Desember tahun lalu.

Mereka termasuk orang-orang dengan pengalaman luas di pemerintah AS, akademisi, dan ahli dari lembaga pemikiran yang sebelumnya telah memberikan kesaksian di Kongres, demikian dijelaskan oleh pusat penelitian tersebut.

Hanya 27% dari mereka yang menyatakan mereka sangat atau agak setuju bahwa Tentara Pembebasan Rakyat memiliki kekuatan untuk melakukan invasi amfibi, sesuai dengan laporan tersebut.

Baca Juga: Diklaim Paling Canggih di Kelasnya, Ini Teknologi Pesawat Angkut Berat C-130J-30 Super Hercules TNI-AU

Faktor penentu bagi banyak ahli ini mungkin merupakan keyakinan bahwa militer AS akan turun langsung dalam menghadapi serangan semacam itu.

"Sebanyak 96% ahli AS sepenuhnya atau cukup yakin bahwa jika China menyerbu Taiwan dalam lima tahun mendatang, militer AS akan turun tangan untuk membela Taiwan," bunyi laporan tersebut.

CSIS juga melakukan survei terhadap 35 ahli dari Taiwan, di mana hanya 17% yang menyatakan setuju bahwa China memiliki kekuatan untuk berhasil melaksanakan invasi amfibi.

Survei dilakukan setelah muncul berbagai laporan bahwa China telah membersihkan Tentara Pembebasan Rakyat dari pejabat korup, dengan kasus suap yang begitu parah sehingga pertimbangan Beijing terhadap tindakan militer besar dalam beberapa tahun mendatang mungkin terpengaruh.

Halaman:

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: businessinsider.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah