Hakim Haiti Dakwa Martine Moise Terlibat dalam Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise

- 21 Februari 2024, 10:49 WIB
Martine Moise Terlibat dalam Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise
Martine Moise Terlibat dalam Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise /gdb.voanews.com/

INIPURWOREJO.COM - Seorang hakim Haiti yang sedang menyelidiki pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada tahun 2021 telah menuduh janda almarhum, mantan perdana menteri, dan mantan kepala polisi dengan keterlibatan dalam pembunuhan tersebut.

Dokumen berukuran 122 halaman yang bocor, yang dipublikasikan oleh media lokal AyiboPost pada hari Senin, mengungkap bagaimana janda presiden, Martine Moise, diduga bersekongkol dengan mantan Perdana Menteri Claude Joseph untuk membunuh presiden, dengan maksud untuk menggantikannya sendiri.

Dalam dokumen tersebut, Hakim Walther Wesser Voltaire memerintahkan penangkapan dan pengadilan sekitar 50 orang yang terlibat dalam pembunuhan Moise di kediaman pribadinya pada bulan Juli 2021. Sebuah kelompok sekitar 20 penyerang, sebagian besar adalah tentara bayaran Kolombia, berada di tempat kejadian.

Semua terdakwa dirujuk ke pengadilan pidana untuk diadili atas fakta-fakta konspirasi kejahatan, perampokan bersenjata, terorisme, pembunuhan, dan keterlibatan dalam pembunuhan.

Baca Juga: Rudal Anti-kapal Houthi Dicegat Saat Menargetkan Kapal Perusak USS Carney

Menggambarkan pembenaran atas dakwaan terhadap mantan ibu negara, yang terluka selama serangan itu, dokumen tersebut menggambarkan pernyataannya sebagai begitu dipenuhi dengan kontradiksi sehingga meninggalkan sesuatu yang diinginkan dan mendiskreditkan dirinya.

Joseph dan mantan direktur jenderal polisi nasional, Leon Charles, juga ditemukan memiliki indikasi yang cukup terlibat dalam pembunuhan tersebut. AyiboPost menegaskan bahwa dokumen tersebut tidak secara jelas mengidentifikasi otak di balik pembunuhan tersebut, maupun para pembiayanya.

Moise telah mengkritik apa yang ia sebut sebagai penangkapan yang tidak adil di media sosial. Joseph sebelumnya memberi tahu surat kabar Miami Herald bahwa penerus de facto presiden, Perdana Menteri Ariel Henry, menggunakan sistem keadilan Haiti untuk menindas lawan dalam kudeta klasik.

Jurubicara kantor Henry mengatakan hakim tersebut independen dan bebas untuk mengeluarkan perintahnya sesuai dengan hukum dan nuraninya.

Halaman:

Editor: Aprylia Shinta Bella

Sumber: gdb.voanews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah