Menolak Dijajah Pandemi, Trustono Raup Rejeki dari Seni Lukis Bakar atau Phyrograph

- 29 Desember 2021, 12:13 WIB
Trustoto melukis kayu bakar
Trustoto melukis kayu bakar /IniPurworejo/HansWb/

Baca Juga: Mengintip Pabrik Sintren Gombong, Pabrik Rokok Klembak Menyan Legendaris yang Semua Pekerjanya Lansia

Menurutnya, seorang seniman tidak bisa berhenti, harus berani mencoba hal hal baru ketika dihadapkan dengan realitas kehidupan. Bahkan tidak sedikit yang kemudian menabrak pakem untuk mempertahankan eksistensi.

Benar saja,  seni lukis bakar di desa Soko, bahkan di Kecamatan Bagelen atau lingkup Kabupaten Purworejo belum banyak, sekalipun ada masih bisa dihitung dengan jari.

Toto mengaku perjuangan untuk mengenalkan dan menjual seni lukis bakar ini ke masyarakat tidak mudah.

"Saya sampai saat ini juga masih berjuang untuk memasarkan hasil karya saya, meskipun sudah ada puluhan lukisan yang laku terjual, dan beberapa masih dalam proses pengerjaan untuk pesanan," ujarnya.

Pandemi membuat siapa saja harus berjuang lebih keras untuk bertahan hidup. Terlepas dari nama, kayu Jati Belanda dipilih bukan tanpa alasan.

Jenis kayu ini dikenal memiliki kayu yang putih pualam, lebih artistik atau lebih jelas untuk media seni lukis bakar. Selain itu, kualitasnya juga cukup bagus, tahan dan tidak mudah pudar.

Terlebih, kekuatan lukisan ini adalah bagaimana memunculkan gradasi warna putih dan hitam atau sisi gelap dan terang. 

"Ya, cuma dua warna itu, putih dan hitam, nah sisi yang terbakar hitam akan menjadi garis atau gurat wajah sosok tokoh yang dilukiskan," ucapnya.

Sejauh ini, Toro sudah membuat puluhan karya, kebanyakan adalah sosok pahlawan dan tokoh nasional yang sarat sejarah dimasanya.

Halaman:

Editor: Hans Wb


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah