Bertemu Menlu Perempuan Negara Pasifik, Menlu Retno Bahas Pandemi dan Ekonomi

8 Februari 2022, 21:15 WIB
Menlu RI, Retno Marsudi / Youtube MoFa Indonesia/

IniPurworejo.com- Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi melangsungkan pertemuan virtual dengan para Menlu perempuan dari negara-negara Asia Pasifik, yaitu Australia (Marise Payne), Selandia Baru (Nanaia Mahuta), dan Timor Leste (Adaljiza Magno).

Dalam pertemuan perdana ini, telah diangkat 4 isu utama, yaitu penanggulangan pandemi Covid-19, penguatan peran perempuan di sektor ekonomi, perkembangan geo-strategis, dan kerja sama terkait agenda Women, Peace, and Security (WPS).

Terkait pandemi, Retno menegaskan bahwa tingkat vaksinasi sampai sekarang masih belum merata.

Baca Juga: Kematian Bocah Maroko yang Jatuh Ke Sumur Undang Simpati Klub Sepak Bola Dunia Hingga Paus Fransiskus

"Di saat dunia harus menghadapi penyebaran omicron, isu kesetaraan akses vaksin bagi semua negara menjadi semakin penting artinya, termasuk di negara-negara Pasifik," ucapnya.

Sebagai salah satu Co-Chair Covax AMC-EG, Menlu Retno kembali menyerukan pentingnya dukungan seluruh negara terhadap Covax untuk mendorong vaksinasi di negara-negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah. 

Hingga saat ini Covax telah mendistribusikan lebih dari 1 miliar dosis vaksin ke 144 negara dan wilayah di dunia, termasuk di Pasifik.

Baca Juga: Pariwisata China Mulai Bergeliat, Hari Ketiga Libur Imlek Raup Pendapatan Rp378 Triliun

Dukungan bagi pengumpulan resources diperlukan guna menunjnag program Covax tahun 2022.

Terkait penguatan peran perempuan di ekonomi, Retno menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Hal ini dilakukan melalui pengembangan kapasitas, digitalisasi, inklusi dan iterasi keuangan, serta akses terhadap modal.

“Upaya bersama harus dilakukan untuk membantu UMKM yang menjadi wadah ekonomi mayoritas perempuan, termasuk melali penyediaan bantuan finansial melalui pinjaman dan kredit mikro," katanya.

Baca Juga: Peringati 70 Tahun Hubungan Diplomatik, Indonesia Promosikan Motor Listrik dan Aluminium di Sri Lanka

Mengenai perkembangan strategis di kawasan, Retno mendorong peran aktif negara-negara Pasifik untuk menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang damai dan sejahtera, antara lain melalui kerja sama di bawah kerangka ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Terdapat empat area kerja sama prioritas dalam kerangka AOIP, yaitu maritim, konektivitas, SDGs, dan kerja sama ekonomi. Kesemuanya sejalan dengan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh mayoritas negara Pasifik.

“Saya yakin upaya kita untuk berkontribusi terhadap kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera dapat membawa manfaat besar bagi negara-negara di kawasan," ujar Retno.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid Usai Perayaan Imlek, Pekerja di Korea Selatan Lakukan Tes Covid Sebelum Masuk Kerja

Terakhir, menyangkut isu WPS, Retno menegaskan pentingnya mendorong peran perempuan dalam proses perdamaian sehingga perdamaian dapat lebih lestari.

Para Menlu yang hadir menyambut baik kemungkinan peningkatan kerja sama dalam isu WPS, melalui forum atau dialog di tingkat kawasan.

Para Menlu Kawasan Pasifik berkomitmen melakukan komunikasi dan koordinasi secara reguler, dengan tujuan untuk menciptakan program-program konkret, baik melalui mekanisme bilateral maupun multilateral, guna mendorong proses pemulihan bersama pasca-pandemi.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: kemlu.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler