Kondisi Semakin Memburuk, Setengah dari Jumlah Penduduk Kyiv Tinggalkan Ibu Kota

11 Maret 2022, 10:34 WIB
Warga sipil Kyiv mengungsi menghindari invasi Rusia yang memburuk. /Reuters/

IniPurworejo.com- Hampir dua juta orang dilaporkan telah meninggalkan ibu kota Ukraina, saat pasukan Rusia bergerak maju ke kota Kyiv.

"Dari informasi kami, penduduk Kyiv telah meninggalkan kota itu," kata Walikota Kyiv, Vitali Klitschko kepada televisi Ukraina, Kamis, 10 Maret 2022.

Wilayah Kyiv memiliki populasi sekitar 3,5 juta orang tahun lalu, menurut citypopulation.de, sebuah situs web yang melacak statistik populasi di seluruh dunia.

Pada Rabu malam, pasukan Rusia dilaporkan telah mencapai tepi timur laut kota, dengan pertempuran sengit untuk menguasai jalan raya utama.

Baca Juga: David Bennett, Manusia Pertama dengan Jantung Babi Hanya Bertahan Hidup Selama Dua Bulan

Moskow juga telah membuat kemajuan melawan kota Kharkiv di timur dan Mykolaiv di selatan dalam tengah pertempuran sengit.

Klitschko mengatakan ibu kota telah "diubah menjadi benteng". “Setiap jalan, setiap bangunan, setiap pos pemeriksaan telah dibentengi,” katanya.

Pada Rabu, dua bom menghantam dua rumah sakit di sebuah kota di sebelah barat Kyiv, menurut walikota. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah mengkonfirmasi 18 serangan terhadap fasilitas medis sejak invasi Rusia yang dimulai dua minggu lalu.

Sebuah serangan udara juga menghantam sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol, menewaskan tiga orang termasuk seorang anak dan menuai kecaman luas.

Baca Juga: Rusia Bantah Tudingan Pengeboman di Rumah Sakit Anak Mariupol, Tiga Orang Tewas dalam Kejadian

"Negara macam apa ini, Federasi Rusia, yang takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, dan menghancurkannya?" ucap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bertanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu malam.

Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengatakan memukul rumah sakit adalah "kejahatan perang" terlepas dari apakah itu tindakan yang disengaja atau tidak.

Zelenskyy mengatakan 35.000 orang berhasil keluar pada hari Rabu dari beberapa kota yang terkepung.

Sementara badan bantuan mengatakan 400.000 orang telah terperangkap selama lebih dari seminggu dengan tidak ada makanan, air atau listrik.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler