Pertahankan Ibu Kota Kyiv dari Rusia, Pejuang Sipil Ukraina Siap Bertempur Sampai Mati

13 Maret 2022, 18:06 WIB
Seorang warga sipil berdiri di atas kendaraan lapis baja yang hancur saat invasi Rusia ke Ukraina. /REUTERS/

IniPurworejo.com- Pejuang Sipil Ukraina dan penduduk Kyiv bersiap menghadapi Pasukan Rusia. Mereka menyatakan siap bertempur hingga mati.

Pasukan Rusia dilaporkan telah mengepung kota dengan pasukan dan artileri, yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari Kota Kyiv.

Sirene serangan udara terdengar di seluruh wilayah ibu kota pada Sabtu, 12 Maret 2022, ketika serangan roket membuat penduduk berlarian mencari perlindungan.

Kyiv telah berubah menjadi benteng dan banyak sukarelawan bergabung dalam pertempuran.

Baca Juga: Rudal Jelajah India Meluncur ke Pakistan, Pihak Keamanan Akui Terjadi Kesalahan Teknis

Yurii Malinskiyi, salah satu warga mengatakan, perang telah menewaskan adik bungsunya oleh tembakan roket Rusia empat hari lalu. 

"Saya mengenali saudara laki-laki saya hanya dari pakaiannya, tidak ada cara lain untuk mengenalinya,” kata Malinskiyi kepada Al Jazeera, berdiri di jalan di depan barikade ban besar.

Pejuang sipil lainnya merupakan seorang mantan perwira angkatan udara, ia meninggalkan pekerjaannya sebagai sopir truk di Belanda untuk bergabung dengan pertahanan sipil Ukraina dan berperang melawan Rusia.

Alyona Kimlach membantu orang tua dan orang sakit yang tidak dapat meninggalkan apartemen mereka atau terlalu takut untuk keluar, untuk mendapatkan makanan. 

Baca Juga: Kota Mariupol Ukraina Semakin 'Kritis', Rusia Dinilai Sengaja Halangi Bantuan untuk Warga Sipil

Dia membawa bahan makanan untuk Alla Savichna yang berusia 95 tahun, yang telah melihat banyak perang dalam hidupnya.

"Apa gunanya saya meninggalkan (Kyiv) di usia saya dengan kondisi yang tidak bisa berjalan, saya ingin mati di tempat tidur saya," ucap Alla Savichna.

Gambar satelit yang diambil oleh sebuah perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat menunjukkan konvoi tentara Rusia sepanjang 64 km (40 mil) ditempatkan di luar Kyiv selama hampir dua minggu.

Barisan kendaraan, tank, dan artileri sekarang berjarak kurang dari 25 km (11 mil) dan perlahan-lahan bergerak menuju Kyiv.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler