Di Kota Krakow, orang-orang dari Ukraina tidur di trotoar di depan kantor yayasannya.
Seiring berlalunya waktu, ribuan orang datang dengan kereta api, mencari perlindungan di kota-kota utama Warsawa, Krakow, dan Wroclaw.
Sekitar 150.000 orang Ukraina sejauh ini telah melakukan perjalanan ke Krakow.
Pemerintah setempat telah mengubah setiap ruang yang tersedia seperti aula olahraga, asrama, dan hotel menjadi tempat perlindungan.
Baca Juga: Ditengah Pengeboman Rusia, Evakuasi Perempuan dan Anak-anak Warga Sipil Ukraina Berlangsung Dramatis
Saat ini hampir mustahil untuk menemukan flat atau kamar hotel yang terjangkau di kota berpenduduk 700.000 jiwa.
Malgorzata Jantos, Wakil Dewan Kota Krakow mengatakan, warga Ukraina lebih memilih untuk tetap tinggal di kota-kota besar, karena khawatir kota kecil dan desa kekurangan infrastruktur dan kesempatan kerja.
"Krakow terjebak. Semua aula, asrama dipenuhi pengungsi. Jadi kita harus mencari tempat di luar kota. Situasinya sulit karena orang Ukraina tidak ingin pergi,” kata Jantos kepada Al Jazeera.***