Menolak Menyerah, Mariupol Berupaya Berjuang Ditengah Kepungan dan Serangan Pasukan Rusia

- 21 Maret 2022, 13:07 WIB
Ilustrasi. Kota Mariupol Ukraina menolak menyerah dari serangan Rusia.
Ilustrasi. Kota Mariupol Ukraina menolak menyerah dari serangan Rusia. /Al Jazeera

IniPurworejo.com- Pasukan Ukraina terus berupaya berjuang mempertahankan Kota Mariupol dari kepungan dan serangan Rusia.

Rusia mendesak Ukraina untuk menyerahkan Kota Mariupol, pada Senin, 21 Maret 2022, pukul 05.00 pagi waktu Moskow.

Menguasai Mariupol akan membantu pasukan Rusia mengamankan koridor darat ke Semenanjung Krimea yang dikuasai Moskow dari Ukraina pada 2014.

Gubernur Regional Kota Mariupol, Pavlo Kyrylenko, mengatakan pertempuran pasukan Rusia dan Ukraina berlanjut di Mariupol pada Sabtu hingga Minggu, 19-20 Maret 2022.

Baca Juga: Diserbu Ribuan Pengungsi Ukraina, Sejumlah Kota di Polandia Mulai 'Krisis' Lokasi Penampungan

Dalam pertempuran itu, pasukan Rusia membom sebuah sekolah seni di mana 400 penduduk berlindung, tetapi jumlah korban belum diketahui.

"Para pengungsi yang menangis dari kota yang hancur di Laut Azov menggambarkan bagaimana pertempuran terjadi di setiap jalan,"
kata Gubernur Mariupol.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan jika pengepungan Mariupol sebagai kejahatan perang.

"Melakukan ini untuk kota yang damai adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang,” katanya.

Baca Juga: Terlibat Kasus Pembunuhan Berencana, Dua WNI di Arab Saudi Dijatuhi Sanksi Hukuman Mati

Pejabat kota mengatakan sedikitnya 2.300 orang tewas, dengan beberapa dikubur di kuburan massal. Al Jazeera tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut. 

Beberapa warga sipil berhasil melarikan diri dari Mariupol dan tiba dengan kereta api hari Minggu di Lviv, sekitar 1.100 kilometer (680 mil) ke barat.

Badan pengungsi PBB mengatakan 10 juta orang kini telah mengungsi di seluruh Ukraina, termasuk sekitar 3,4 juta yang telah melarikan diri ke negara-negara tetangga seperti Polandia.

Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan sedikitnya 902 warga sipil Ukraina telah tewas pada Sabtu tengah malam, meskipun mengatakan jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.***

Editor: Andi Susanto

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah