Mulai Dibangun Pertengahan 2022, Tol Yogyakarta-Bawen Bakal Lintasi 62 Desa

10 Januari 2022, 20:07 WIB
Konsultasi publik, pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen, di Desa Pakunden Kabupaten Magelang, Senin, 10 Januari 2022. /

IniPurworejo.com - Jalan tol Yogyakarta-Bawen (Kabupaten Semarang) segera dibangun pada medio 2022. Panjang jalan bebas hambatan tersebut adalah 76 kilometer.

Jawa Tengah menjadi wilayah yang paling banyak terdampak, dengan empat kabupaten/ kota.

Yakni Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Semarang. Selain itu, ada 62 desa/ kelurahan yang terdampak pembangunan tol tersebut.

Baca Juga: Buang air kecil, Balita Tenggelam di Irigasi Desa Pekaja Banyumas

Kepala TU PPK Jalan Tol Yogya-Bawen Heru Budi Prasetyo mengatakan, dari panjang 76 kilometer, 68 kilometer ada di Jawa Tengah.

Sedangkan di Kabupaten Magelang ada 50 kilometer, kemudian di Kabupaten Semarang 18 kilometer.

"Adapun di Kabupaten Temanggung dan Kota Magelang terdampak sedikit pada exit tol,” ujar Heru, pada konsultasi publik, pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Yogyakarta-Bawen, di Desa Pakunden Kabupaten Magelang, Senin, 10 Januari 2022.

Terkait pembangunan fisik, Heru menyebut akan dikerjakan sekitar Agustus 2022, mulai ruas di Provinsi DI Yogyakarta.

Sementara, untuk pembangunan fisik di Jateng diperkirakan pada awal 2023.

Sementara itu, Warga di Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan DI Yogyakarta, menyatakan rela dan setuju melepas hak kepemilikan tanah untuk proyek strategis nasional (PSN) itu.

Baca Juga: Segera Pindah ke Digital, Berikut Jadwal Penghentian Siaran TV Analog di Purworejo

Warga Desa Pakunden, Kecamatan Ngluwar, Khabib menyebut sudah merelakan tanah sawahnya terkena proyek tersebut.

Ia sudah sejak lama menunggu kepastian kabar pembangunan tol Yogya-Bawen itu.

“Sudah sejak tahun-tahun kemarin kami bertanya. Nah saat ini (acara sosialisasi) jadi ada kepastian dibangun. Istilahnya kita sudah menata hati kita, kita sudah rela,” ujarnya, seusai mengikuti sosialisasi.

Hal serupa dikatakan Sri Kuntari. Menurutnya, tanah yang akan terkena proyek adalah warisan orang tua.

Setelah menerima ganti rugi, keluarga besarnya berencana membelikan sawah sebagai ganti.

“Kami sudah berembug, semua setuju. Harapannya dengan adanya tol dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Misal dibangun rest area atau tempat lain, bisa angkat ekonomi warga,” harapnya.

Baca Juga: Lowongan Kerja, SM Entertainment Indonesia Buka Lowongan untuk Posisi Administrative Assistant/Frontliner

Kepala Desa Pakunden Sujadi mengatakan, di wilayahnya terdapat 230 bidang tanah yang terkena dampak pembangunan jalan tol.

Dari jumlah itu, sebanyak 150 kepala keluarga telah setuju dan menyambut kabar itu dengan baik.

“Dusun Candi rumah yang terkena pengadaan itu 11 rumah. Selebihnya tegalan persawahan,” ungkapnya.

Sujadi menyebut, pihaknya akan memfasilitasi warga terkait proses administrasi status tanah waris dan lainnya.

Ia mengimbau, warga tak enggan bertanya pada pemdes, agar tidak termakan isu tidak benar.

Kabid Pertanahan Disperakim Provinsi Jawa Tengah Endro Hudiyono mengatakan, konsultasi publik merupakan tahap awal. Oleh karenanya, ia meminta warga turut berpartisipasi aktif.

Di antaranya ikut serta dalam pengukuran tanah dan penentuan batas tanah.

Baca Juga: Diringkus Setelah Buron Dua Bulan, Pembunuh Guru di Purworejo Terancam 15 Tahun Penjara

“Setelah itu nanti overlay dilanjutkan pematokan tanda batas, kemudian penetapan lokasi (dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo) selambatnya pada Maret 2022," paparnya.

"Karena jadwal padat, maka di Magelang kita lakukan maraton, selanjutnya menyusul Kabupaten Semarang,” tandasnya.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Sumber: jatengprov

Tags

Terkini

Terpopuler